NARASIBARU.COM - Digitalisasi bisnis kini menjadi pilihan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk memperkenalkan sekaligus meningkatkan usahanya.
Hampir semua pelaku UMKM semakin menyadari dengan memanfaatkan aplikasi digital dalam usahanya bisa membantu peningkatan kuantitas penjuallnya.
Paling tidak para pelaku UMKM mempunyai satu atau dua akun media sosial untuk mempermudah calon konsumen menemukan lokasi usahanya di mesin pencari. Juga menjalin kerjasama dengan beberapa e-commerce.
Hasil studi yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan, bahwa sekitar 34,25 persen pelaku UMKM memilih aplikasi digital seperti e-commerce dan media sosial.
Bahkan 254 responden yang disurvei INDEF di wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek pada Desember 2023, sebanyak 33,86 persen UMKM yang mulanya mengandalkan berjualan secara offline, akhirnya memutuskan untuk memperluas bisnisnya secara online.
Sedangkan 61,02 persen UMKM memanfaatkan kanal offline dan online secara bersamaan sebagai media promosi sejak awal membangun usaha.
"Sementara 5,12 persen pelaku UMKM memanfaatkan platform digital sebagai satu-satunya sarana dalam berjualan," tulis Izzudin al Farras, peneliti INDEF dalam keterangannya.
Peneliti Pusat Digital Ekonomi dan UMKM INDEF itu pun menjelaskan bahwa bahwa lebih dari 50 persen UMKM memilih Shopee sebagai platform utama untuk berjualan online dalam satu tahun terakhir.
"Selain Shopee, pelaku UMKM juga aktif menggunakan media sosial seperti Facebook Marketplace dan Instagram Marketplace sebagai tempat berjualan online-nya," tambah Izzudin.
Berdasarkan hasil riset, Shopee menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22 persen.
Kemudian berikutnya diikuti oleh Facebook Marketplace (18,50 persen) dan Online Food Delivery (16,93 persen), seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Hasil riset INDEF juga menemukan, paling tidak ada 3 sebab mengapa pelaku UMKM memiliki memilih e-commerce tertentu untuk menunjang bisnisnya.
Pertama, kepraktisan. Praktis dan mudah digunakan inilah yang membuat pelaku UMKM memilih sebuah e-commerce. Kepraktisan ini menjadi pilihan paling banyak dengan nilai 79,13 persen.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sudahbaca.com
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru: Bereskan Coretax Biar Rakyat Gak Ngerasa Dibohongi Pajak!
INFO! Bandara Kertajati Peninggalan Jokowi Terus Merugi, Nombok Rp 60 Miliar Setiap Tahun