"Apabila calon penumpang bepergian di luar jam sibuk dan bukan momen liburan, mereka bisa mendapat harga tiket yang lebih murah," tandasnya.
Baca Juga: KCIC Kejar Sertifikasi, Target Operasional Kereta Cepat Molor Jadi Oktober 2023
Sehingga, Eva menambahkan, penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan daya belinya.
“Penerapan tarif dinamis ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh,” jelasnya.
Tiket kereta cepat Whoosh bisa dibeli di aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun. Serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.
Hingga 27 Januari 2024, kereta cepat sudah melayani sebanyak 1,4 juta orang. Saat ini rata-rata okupansi kereta cepat berkisar sekitar 60 persen hingga 80 persen. Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21.000 penumpang terjadi di bulan November 2023 dan masa angkutan Nataru Desember 2023-Januari 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: menit24.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”