Dengan keputusan akuisisi ini, JTT diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 30 miliar peso Filipina per tahun kepada perusahaannya. Jika dirupiahkan maka nilainya sekitar Rp 8,35 triliun (kurs Rp 278).
JTT memiliki jaringan jalan tol terkoneksi terbesar di Pulau Jawa dengan perkiraan 750.000-800.000 kendaraan per hari. MPTC bekerja sama dengan dana negara Singapura, GIC untuk mengakuisisi saham Jasa Marga tersebut.
Divestasi Ditargetkan Rampung
Berdasarkan usulan kemitraan tersebut, anak perusahaan MPTC di Indonesia akan mengakuisisi 20,3% dari 35% yang akan dibeli, sementara GIC akan memiliki 10,3%. Kemudian PT Margautama Nusantara yang dipimpin MPTC akan mengambil sisa 4,2%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyampaikan perkembangan terkini proses divestasi PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramitha Wulanjani mengatakan, divestasi ditargetkan rampung pada akhir semester I 2024.
Menurutnya saat ini sedang dilakukan diskusi dan finalisasi terkait rencana ini, baik dengan calon mitra maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Sebelumnya, manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan progres equity financing anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) akan rampung pada tahun 2024. Equity financing atau pembiayaan ekuitas sendiri merupakan proses peningkatan modal melalui penjualan saham.
Sumber: surabayapagi
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang