NARASIBARU.COM - Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel pun berharap mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu dikatakan Noel saat digiring menuju mobil tahanan KPK. Noel digiring bersama dengan 10 tersangka lainnya.
"Semoga Pak Prabowo memberi saya amnesti," kata Noel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
👇👇
KPK Ungkap Wamenaker Noel Juga Terima Motor Ducati
KPK menduga Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel menerima duit Rp 3 miliar terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemnaker.
Noel juga diduga menerima motor merek Ducati.
"Praktik pemerasan ini masih berjalan. Kami saat melakukan tangkap tangan itu kan ini sedang berjalan. Artinya bahwa IEG (Immanuel Ebenezer) itu mengetahui, membiarkan, bahkan menerima, meminta dan menerima sesuatu. Rp 3 miliar dan motor, motornya Ducati ya," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).
Namun dia tak menjelaskan jenis Ducati yang diduga diterima oleh Noel dan siapa yang memberikannya.
Sebagai informasi, ada dua unit motor Ducati yang disita KPK dalam OTT terhadap Noel dan lainnya.
Penerima duit Rp 3 miliar itu diduga terjadi pada Desember 2024.
Artinya, Noel diduga menerima duit yang diduga berasal dari pemerasan sertifikasi K3 sekitar 2 bulan setelah dilantik sebagai Wamenaker oleh Presiden Prabowo Subianto.
KPK Tegaskan OTT Wamenaker Noel Bukan Pengalihan Isu
Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel bukan pengalihan isu.
KPK menyatakan OTT itu dilakukan berdasarkan laporan masyarakat dan temuan penyidik di lapangan.
Hal itu disampaikan Setyo dalam jumpa pers KPK, Jumat (22/8/2025). Setyo ditanya terkait tudingan OTT Wamenaker Noel merupakan pengalihan isu.
Setyo kemudian menegaskan dalam OTT KPK tidak menargetkan seseorang.
OTT yang dilakukan KPK karena adanya informasi pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kemnaker.
"Jadi sama sekali tak ada istilah pengalihan isu. Kami dapatkan itu di lapangan dari dua perusahaan jasa dengan kordinator setelah ketemu, interview pendalaman, di lapangan didapatkan ada si A, si B, dan seterusnya," ujar Setyo.
Setyo menerangkan, dalam kasus ini, buruh atau pekerja dalam pengurusan sertifikasi K3 sejatinya hanya ditarik biaya Rp 270 ribu.
Namun para buruh diminta membayar lebih hingga Rp 6 juta agar prosesnya lebih cepat.
"Ini ada pihak pekerja atau buruh kemudian di tengahnya ada PJK3 dan di sini ada Kemnaker Ditjen Bina Pengawasan. Ini tiga pihak ini yang harus bayar Rp 6 juta, yang seharusnya Rp 270 ribu. Dua pihak ini merupakan representatif dari kementerian dari Ditjen Binwas, jadi ini merupakan representatif perusahaan jasa ini," tuturnya.
Setyo juga mengatakan penyidik KPK bergerak pada Rabu (20/8) dan Kamis (21/8) hingga dilakukan penyitaan barang bukti puluhan mobil dan motor.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 11 tersangka, termasuk Wamenaker Noel.
"Ini juga ada dukungan dari PPATK sudah beri informasi tentang aliran transaksi rekening sehingga kita lebih mudah menelusuri aliran uang, penarikan dan transfer dan lain-lain," ujarnya.
Wamenaker Noel Dapat Jatah Rp 3 M
KPK menduga Noel menerima jatah pemerasan Rp 3 miliar 2 bulan setelah dilantik.
Modusnya, menurut KPK, para pihak yang hendak mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan K3 diharuskan membayar lebih mahal daripada biaya resmi.
KPK menyebutkan biaya resmi seharusnya cuma Rp 275 ribu, namun pihak yang mengurus sertifikasi diperas sehingga harus mengeluarkan biaya Rp 6 juta.
Total pemerasan diduga mencapai Rp 81 miliar. Duit itu kemudian mengalir kepada sejumlah pihak. Salah satu yang diduga menerimanya ialah Noel.
"Sejumlah uang tersebut mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu saudara IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) sebesar Rp 3 miliar pada Desember 2024," ujar Setyo.
Noel dilantik sebagai Wamenaker oleh Presiden Prabowo pada 21 Oktober 2024. Artinya, Noel menerima duit sekitar 2 bulan setelah dilantik.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
Geizs Chalifah: OTT Noel Cuma Pansos KPK, Buat Gue Nol Besar
Terungkap! Ini Alasan KPK Jerat Wamenaker Noel Dengan Pasal Pemerasan, Bukan Sekadar Suap
Bongkar Peran Wamenaker Noel, KPK: Membiarkan Pemerasan dan Minta Jatah!
Ini Tampang Seram Empat Penculik Kacab Bank BUMN Usai Ditangkap Resmob Polda Metro Jaya