Forum 98 Bicara: OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Sarat Framing!

- Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:10 WIB
Forum 98 Bicara: OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer Sarat Framing!




NARASIBARU.COM - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis dini hari, 21 Agustus 2025, menimbulkan keprihatinan mendalam.


Menurut sumber dari Forum 98 Bicara,Jumat 23/8, operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK dan dipublikasikan secara besar-besaran justru menimbulkan tanda tanya serius.


“Barang bukti yang ditunjukkan KPK dipamerkan seolah-olah milik Noel, padahal tidak jelas kepemilikannya. Hal ini rawan menjadi framing publik,” ujarnya.


Satu mantan aktifis 98 menilai, Noel adalah sosok yang konsisten memperjuangkan hak-hak buruh dan melawan diskriminasi di dunia kerja.


Posisi tersebut membuatnya rentan menjadi sasaran kriminalisasi maupun pembunuhan karakter.


“Kasus ini terlihat diarahkan untuk merusak perjuangan, reputasi, sekaligus karier Noel dengan memanfaatkan opini publik,” tegasnya.


Forum 98 Bicara mencatat sejumlah kejanggalan dalam kasus ini:


1. Foto yang beredar terkait kondisi Noel saat dirawat adalah foto lama bersama dr. Terawan, bukan foto terbaru.


2. Tidak ada kendaraan atas nama Noel. Publik berhak menuntut agar STNK dan BPKB ditunjukkan untuk memperjelas perkara.


3. Kendaraan yang disorot KPK sebenarnya milik 10 tersangka lain, bukan Noel.


4. Kasus besar seperti Patra Niaga, bensin oplosan, timah, hingga pemeriksaan terhadap pejabat lain justru dialihkan dengan menjadikan Noel sebagai target.


5. Noel diframing sebagai simbol Presiden Prabowo dalam pemberantasan korupsi, sehingga penangkapan ini diduga sebagai bentuk serangan politik.


6. Pemerasan adalah tindak pidana umum, bukan ranah KPK.


7. Tidak ada bukti Noel melakukan pemerasan dengan ancaman atau kekerasan. Jika ada ASN meminta uang atas namanya, itu adalah ulah individu.


8. Pada malam penangkapan, Noel didatangi ASN yang ternyata adalah petugas KPK, lalu dibawa hingga dini hari tanpa penjelasan tuduhan yang jelas.


9. Unsur kerugian negara tidak pernah dijelaskan ke publik.


10. Tidak terbukti adanya gratifikasi, sebab tidak ada uang atau barang yang berpindah tangan saat OTT.


11. Noel dikenal sebagai aktivis ’98 yang hidup sederhana dan tidak menimbun harta benda.


12. Ada indikasi kuat kasus ini diarahkan untuk mencoreng pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya setelah mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan dan parlemen.


13. Noel akhirnya dijadikan martir yang dikorbankan demi kepentingan kapitalisme dan oligarki di luar parlemen maupun pemerintahan.


“Bagi kami, kasus ini penuh kejanggalan dan lebih bernuansa politik daripada hukum. Noel dikorbankan sebagai bentuk kriminalisasi dan character assassination,” pungkas  relawan aktifis 98.


Sumber: PorosJakarta

Komentar