1. Program Capres-Cawapres sebagai Daftar Keinginan:
Menurut Faisal Basri, program-program saat ini terkesan sebagai daftar keinginan.
Memberikan makan gratis kepada seluruh anak sekolah dan susu gratis dinilai sebagai pendekatan sentralistik yang perlu dikaji lebih lanjut.
2. Kritik terhadap Keterlibatan Partai sebagai Vendor:
Faisal Basri menciptakan skenario yang cukup kontroversial, mengkhawatirkan kemungkinan kader partai menjadi vendor penyedia makan siang gratis.
Analisisnya menyoroti potensi konflik kepentingan dan meragukan keberlanjutan program.
3. Tantangan dalam Meningkatkan Daya Beli:
Dalam pandangan Faisal Basri, langkah yang lebih konstruktif adalah meningkatkan daya beli masyarakat miskin dengan memberikan bantuan berupa uang.
Baca Juga: Reaksi Bahlil yang Kaget Ditarik Prabowo Ketika Debat Cawapres
Pendekatan ini dianggap lebih fleksibel dan memungkinkan individu untuk memilih jenis makanan sesuai preferensi.
4. Respons Prabowo:
Prabowo, sebagai pihak yang terlibat langsung, membantah bahwa program ini hanya tentang bisnis yang menggiurkan.
Menurutnya, program ini merupakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah stunting dan menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
5. Mencari Solusi Edukasi:
Prabowo menyoroti masalah akademik di Indonesia, terutama rendahnya skor dalam peringkat PISA.
Ia menegaskan perlunya fokus pada edukasi untuk memajukan kualitas pendidikan dan daya saing bangsa.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Terjaring OTT KPK, Anak Buah Cak Imin Ini Punya Harta Rp4,8 Miliar
Khawatir Diganggu, Subhan Palal Rahasiakan Saksi Ahli Ijazah Gibran
UAS Bantah Gubernur Riau Kena OTT KPK, Cuma Dimintai Keterangan Katanya
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut terkait Kasus Whoosh