NARASIBARU.COM - Habib Bahar bersama para pengikutnya mendatangi lokasi pelantikan pengurus organisasi masyarakat (Ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Jabodetabek, yang di gelar di Kota Depok, pada Minggu (27/7).
Setelah mendatangi lokasi pelantikan, kemudian Habib Bahar beserta rombongan diajak untuk mediasi di Polres Metro Depok.
Habib Bahar menuturkan, bahwa pihaknya menolak adanya pelantikan PWI LS di Jabodetabek.
“Andaikan beda tujuan, beda pemikiran, beda thoriqoh, beda pemahaman, beda keyakinan, tetap saling menghargai, ngapain harus keberkat pengajian,” terangnya.
Dirinya menuturkan, bahwa koordinasi yang dilakukan bersama Polres dan Kodim berjalan dengan lancar.
“Jadi, kami datang aksi damai, dan alhamdulillah kami diterima baik oleh Bapak Kapolres, kemudian Pak Dandim, beliau-beliau bermusyawarah dengan kami, sehingga alhamdulillah aksinya damai dan tidak ada tidak ada apa-apa, jadi intinya kami hanya itu saja,” ujarnya.
Dirinya mengaku, penolakan ini dilakukan demi kecintaannya terhadap tanah air.
“Semata-mata ini karena kecintaan kami kepada bangsa Indonesia, kami tidak mau bangsa rakyat Indonesia dipecah belah, apapun suku, agama, rasnya, sampai sini ada yang Kristen, Buddha, Hindu ada semua di sini ya,” jelasnya.
“Ada juga dari Rapera (Rakyat Pelindung Penjaga Negara), yang di mana kami sama-sama rakyat apapun warna, suku, apapun agama, suku, rasnya kita bersatu,” sambungnya.
Habib Bahar mengatakan, bahwa saat ini bukan lagi masanya saling menghina, mencaci, memaki, tetapi harus bersatu.
“Sekali lagi saya tegaskan, siapapun yang ingin mencoba-coba memecah belah bangsa, siapapun ingin memprovokasi, menebar kebencian, sehingga bangsa terpecah belah, umat terpecah belah, siapapun akan saya ratakan,” tegasnya.
Sumber: jpnn
Artikel Terkait
Mendadak Mencekam, Massa Habib Bahar Geruduk Pelantikan PWI LS di Depok
Rano Karno Bilang Tawuran di Jakarta Ada yang Setting dan Biayai, Nyawa Pemuda Jadi Korban
Rano Karno Bilang Tawuran di Jakarta Ada yang Setting dan Biayai, Nyawa Pemuda Jadi Korban
Rano Karno Bilang Tawuran di Jakarta Ada yang Setting dan Biayai, Nyawa Pemuda Jadi Korban