Dikutip dari laman situs balisafarimarinepark, kedua sosok tersebut merupakan simbolis dari Rwa Bhineda yang berarti “dua yang berlawanan”.
Pada umumnya kisah antara perlawanan antara kebaikan dan keburukan selalu dimenangkan oleh yang baik untuk selamanya.
Baca Juga: Lagi! Aktivitas Ilegal Drilling di Muaro Jambi Dibongkar Polisi, Pemilik Sumur Diamankan
Namun tidak demikian dengan yang dipercaya oleh masyarakat Hindu Bali, di mana ada kebaikan pasti ada keburukan.
Kebaikan dan keburukan akan selamanya selalu bertempur dan menciptakan keseimbangan alam yang menciptakan kedamaian dan ketentraman.
Perseteruan antara Barong dan Rangda terjadi sejak zaman kerajaan zaman dahulu di mana ada seorang putri kerajaan di Jawa yang dinikahkan dengan raja kerajaan di Bali.
Putri tersebut bernama Mahendradatta dan dari pernikahan antara keduanya, mereka dikaruniai seorang putra dan putri yang akan menjadi penerus kerajaan di Bali.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrojambi.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang