RADARDEPOK.COM - Aksi penipuan melalui pesan berantai Whatsapp kembali terjadi menjelang Pemilu 2024. Warga Depok harus lebih berhati-hati dalam membuka link yang berjudul PPS PEMILU 2024.
Diketahui, ciri pesan berantai tersebut bertuliskan Android Package Kit (APK) atau diakhiri dengan APK yang jika diklik, suatu aplikasi akan terpasang dan dapat menguras uang yang ada pada rekening seseorang jika diunduh.
Baca Juga: Mpok Nuryuliani Ajak Yatim hingga Janda Makan di Restoran Jepang
Kabag Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, membenarkan adanya pesan berantai yang tengah beredar di masyarakat melalui pesan Whatsapp.
"Iya betul itu penipuan, saat ini polanya sudah diubah dari undangan pernikahan, blanko tilang, dan sekarang menjadi PPS Pemilu 2024 mengikuti momentum saat ini," kata Iptu Made Budi kepada Radar Depok, Senin (15/1).
Baca Juga: Amani Cafe, Tempat Nongkrong Estetik Pinggir Sawah, Cocok Banget Buat Ngopi, Sambil Nikmatin Sunset
Iptu Made Budi mengimbau kepada warga Depok, untuk jangan pernah membuka file tersebut. Karena jika dibuka, akan menyebabkan data diri di ponsel dan data di rekening akan terkuras.
"Untuk itu diimbau agar dapat berhati hati jangan membuka aplikasi seperti di atas untuk menghindari terjadinya peretasan data pribadi," kata Iptu Made Budi.
Bagi yang sudah terlanjur membuka aplikasi tersebut, Iptu Made Budi menegaskan, untuk segera menghapus atau uninstall aplikasi mencurigakan melalui pengaturan ponsel, untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Baca Juga: BTS Segera Hadir di Depok, Biaya Gratis Selama Dua Tahun : Angkutan Bakal Terintegrasi
"Sebaiknya segera mengganti kata sandi yang menjadi pintu masuk data pribadi kita. Contohnya, email, m-banking, e-wallet, e-commerce, dan sejenisnya," tukas Iptu Made Budi. ***
Jurnalis : Atfal
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radardepok.com
Artikel Terkait
Kekayaannya Naik Rp 9,3 Miliar Disorot Publik, Kepala PPATK: Niat Baik Justru Mendatangkan Fitnah
Kekayaan Berlipat Kepala PPATK Disorot saat Viral Blokir Rekening Nganggur, Ini Jumlah Hartanya
Utang Rp711 Triliun dan Laba Anjlok, Dirut PLN Diduga Pelesiran Pakai Uang Negara Bermodus Dinas Fiktif
Viral Toko Obat Ilegal Mengaku Setoran ke Oknum Polisi, Kapolsek Cipayung Gelar Konpers