Menurut Teguh, Anies Baswedan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pemimpin dunia saat ini, terutama sebagai pemain tengah.
Keikutsertaannya dalam daftar 100 intelektual publik dunia menjadi salah satu dasar pandangan tersebut.\
"Kalau sekarang Indonesia jadi pemimpin G-20 atau ASEAN itu hanya giliran. Baru hebat misalnya kalau pertemuan dialog Kim Jong-un dan Donald Trump terjadi di Indonesia," kata Teguh.
Baca Juga: Jika Jadi RI 1, Anies Siap Kembangkan Chinatown Glodok
Teguh juga menekankan pentingnya karakter dan rekam jejak bagi seorang pemimpin di tengah dinamika geopolitik saat ini.
Menurutnya, dunia membutuhkan sosok yang memiliki karakter kuat dan mampu berada di posisi tengah dalam situasi yang kompleks.
Sebagai Dosen Hubungan Luar Negeri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa menyampaikan pemikirannya bahwa Presiden Indonesia ke depan haruslah sosok yang tidak "kaleng-kaleng" dan memiliki nilai serta rekam jejak yang mumpuni.(*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang