NARASIBARU.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat ini tengah naik daun, meski gagal meloloskan wakilnya ke DPR RI.
Dengan perolehan suara 2,8 persen di Pemilu 2024, tentu itu sangat mengecewakan.
Namun, itu tak seberapa. Pukulan terberat justru datang dari kadernya sendiri, Anthony Norman Lianto, Ketua PSI Jakarta Barat.
Sebab pria berusia 32 tahun itu baru saja menghancurkan partai yang dikomandoi oleh Kaesang Pangarep, lewat perbuatan bejatnya.
Anthony Norman Lianto baru saja dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan rudapaksa (pemerkosaan) terhadap seorang wanita berinisial W (29).
Kepada wartawan, W menceritakan aksi bejat Norman kala melakukan tindakan tak senonoh kepadanya.
Meski masih diselimuti oleh rasa takut yang mendalam, W tetap berupaya menceritakan peristiwa demi peristiwa kelam yang dialaminya sehari setelah ia menjadi buzzer PSI.
Hal itu dilakukan W semata agar ia mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum setimpal.
Kepada wartawan, W bercerita jika dia telah dirudapaksa dengan penuh paksaan oleh terduga pelaku, Anthony Norman Lianto.
Semua itu bermula tatkala W mengetahui adanya lowongan sebagai bagian dari PSI melalui informasi di laman resmi partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep itu.
Lantaran tengah membutuhkan uang untuk hidup di perantauan, W pun langsung melampirkan lamaran ke situs tersebut.
"Tanggal 29 November saya disuruh datang untuk ke Kopdarwil PSI dan di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas," ujar W kepada wartawan di Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).
Tak butuh waktu lama, keesokan harinya W langsung diminta datang oleh Norman ke Kantor PSI Jakarta Barat.
"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi enggak ada orang, enggak ada siapa-siapa," kata dia.
Di tengah kebingungannya itu, W mendapat telepon dari Norman untuk makan malam bersama.
"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain saya di drop (turunkan) di Indomaret dengan alasan suruh cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu," jelasnya.
"Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," imbunya.
Dari sejak itu, hari-hari W berubah kelam. Malam menjadi mencekam dari biasanya.
W dirudapaksa dengan penuh tekanan dan paksaan oleh pelaku. Dia bahkan mendapat sejumlah ancaman yang dilontarkan pelaku.
Ironisnya, wanita asal Solo, Jawa Tengah itu mengalami pelecehan saat dia tengah menstruasi.
"Dia mencium aku, aku udah bilang aku enggak mau," kata W lirih.
Artikel Terkait
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang
Demo Gorok Komisaris PT Transjakarta Dikecam Publik Jepang: Jangan Izinkan Orang G*la Ini Masuk ke Jepang