Viral GRIB Jaya Muncul di Bali, Pecalang Tegas Tolak: Kami Tidak Butuh Ormas dari Luar!

- Minggu, 04 Mei 2025 | 10:05 WIB
Viral GRIB Jaya Muncul di Bali, Pecalang Tegas Tolak: Kami Tidak Butuh Ormas dari Luar!


NARASIBARU.COM - 
Viral organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya muncul di Bali, Pecalang bereaksi.

Diketahui, ormas yang diketuai Hercules Rosario de Marshal tiba-tiba muncul di Bali.

Ada video perkenalan GRIB DPD Bali telah dibangun.

Pecalang Bali pun tegas menolak kehadiran GRIB Bali.

Diketahui, Pecalang merupakan petugas keamanan tradisional yang sudah ada sejak zaman kerajaan Bali.

Masyarakat adat pun telah mempercayakan keamanan serta ketertiban desa adat pada Pecalang.

Reaksi Pecalang atas hadirnya GRIB Jaya di Bali diunggah Facebook Senator RI, Niluh Djelantik, pada Minggu (4/4/2025).

Video tersebut dibuka dengan sosok bernama Rahmat yang mengenalkan diri sebagai Panglima Satgas GRIB DPD Bali.

Perwakilan Pacalang Bali pun menjawab perkenalan tersebut dengan menolak kehadiran ormas manapun.

"Saya pecalang, kami bukan penjaga biasa."

"Kami adalah bagian dari sistem adat yang sudah diwariskan, turun temurun untuk menjaga Bali."

"Kami tidak butuh ormas dari luar, kami tidak butuh pihak asing yang datang membawa agenda," tegasnya.

Selain itu, kehadiran GRIB ditakutkan akan merusak tatanan hidup masyarakat Bali yang sudah memiliki sistem keamanan sendiri sejak dulu.

"Dan merusak tatanan hidup di Bali. Kami sudah punya sistem sendiri, dan sistem itu terbukti berjalan, kuat, dan dihormati rakyat," terangnya.

Ribuan Pecalang di Bali sudah cukup bagi mereka untuk menjaga dan melindungi desa adat Pulau Dewata.

"Di seluruh Bali ada 1500 desa adat, dan di setiap desa adat Pecalang hadir."

"Kami ada di akar rumput, tahu apa yang kami jaga, dan apa kami lindungi," ungkapnya.

Dengan tegas, Pecalang tidak membutuhkan pihak luar untuk menjaga Bali.

"Kami tidak digerakkan oleh politik. Kami digerakkan oleh rasa tanggung jawab oleh adat dan tanah kelahiran kami.

"Bali tidak butuh pengaruh luar untuk aman. Bali cukup dengan rakyatnya sendiri. Dan selama Pecalang masih berdiri, Bali tetap terjaga," tungkasnya.

Diketahui, GRIB Jaya tengah 'naik daun' jadi bahan perbincangan.

Khususnya setelah Ketua Umum GRIB, Hercules, mengancam Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sekaligus mengamuk kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

Ancaman dan amukan ini dilontarkan Hercules buntut pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di Jawa Barat dan revisi UU Organisasi Masyarakat (Ormas).

Hercules tak terima terhadap pernyataan Dedi dan Sutiyoso yang cenderung menyebut anggota ormas sebagai preman.

Kepada Dedi, Hercules mengancam akan mengerahkan puluhan ribu anggota ormas untuk menggeruduk Gedung Sate, kantor pemerintahan Jawa Barat.

"Jika mencari masalah, kami akan datang. Puluhan ribu personel (ormas) siap ke Gedung Sate," kata Hercules, Rabu (30/4/2025).

Sementara, kepada Sutiyoso, Hercules menyebut pensiunan jenderal TNI itu agar lebih baik diam ketimbang berbicara mengenai ormas.

Tak tanggung-tanggung, Hercules bahkan mengklaim tak takut kepada Sutiyoso.

"Kayak Pak Sutiyoso itu ngapain. Pak Sutiyoso gak usahlah menyinggung ormas. Sudahlah. Kalau saya bilang, mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules, Selasa (29/4/2025).

"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," imbuh dia.

Kini, Hercules sudah meminta maaf pada Sutiyoso.

Ia mengaku khilaf dengan ucapannya dan kini Hercules mengaku hormat dan kagum pada Sutiyoso.

Beberapa aksi anggota GRIB Jaya yang meresahkan adalah penutupan pabrik di Kalimantan Tengah hingga pembakaran mobil polisi di Depok. (*)

Sumber: tribunnews

Komentar