NARASIBARU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut masalah di Pulau Rempang, Kota Batam, disebabkan komunikasi yang buruk. Peneliti Sajogyo Institute, Eko Cahyono, menganggap pernyataan itu terlalu menyederhanakan masalah.
“Terlalu menyederhanakan masalah, seharusnya bersimpati dulu,” kata Eko pada Kamis, 14 September 2023.
Dia melanjutkan, jika memang Jokowi mengatakan salah komunikasi, seharusnya diselesaikan dahulu kesalahan komunikasi tersebut. “Ini tidak, salah komunikasi, tetapi tanggal 28 harus dikosongkan, kalau salah komunikasi, selesaikan dulu,” ujar Eko.
Dia menyebutkan yang membuat masalah terjadi adalah kalimat percepatan pembangunan yang terjadi di setiap proyek pembangunan. “Seperti di IKN, kalau mau pindah pelan-pelan, beri cukup waktu untuk musyawarah,” katanya.
Tetapi, kata Eko, kalau targetnya sudah percepatan pembangunan, maka semua jadi rusak. “Pertanyaannya kan percepatan ini dilatarbelakangi oleh apa. Ada deal politik, kepentingan target pemilu, hutang politik, target pencitraan politik,” ujar Eko.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!