Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk berkonsentrasi mencari jalan keluar, bukan hanya marah-marah dan bentrok.
Walaupun, setiap orang memiliki kecenderungan emosional atau sentimen kepada pihak-pihak tertentu.
Sebab marah-marah tidak membuat nyawa bisa diselamatkan dari tragedi kemanusiaan tersebut.
"Kalau ikut-ikutan marah, yang ini marah demi ini, yang situ marah demi yang lain, tidak ada jalan keluar. Orang tetap menderita, manusia-manusia tetap mati di sana. Apakah itu orang Palestina maupun yahudi," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya meminta warga Bitung, Sulawesi Utara, untuk menghentikan kekerasan yang mengakibatkan bentrok beberapa waktu lalu.
Selain itu, Gus Yahya meminta warga dan kader-kader NU Sulawesi Utara untuk berperan aktif meredakan ketegangan di Bitung.
Caranya dengan merajut dialog di antara kelompok-kelompok yang berbeda, supaya kembali terjalin hubungan yang harmonis.
Gus Yahya mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak sepatutnya menyakiti diri sendiri untuk bisa mewujudkan perdamaian dunia.
Sumber: wartakota
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!