Selama memimpin Kota Solo sebagai Wali Kota, Gibran hanya bekerja efektif selama 1,5 tahun dari masa jabatannya selama 3,5 tahun. Lalu dikurangi 2 tahun karena masa pandemi Covid-19.
"Menyedihkan ya. Target pembangunan, Insya Allah selesai. Kami selesaikan satu-satu, sehingga nantinya bisa dinikmati masyarakat," ungkapnya.
Gibran meyakini banyak tokoh-tokoh yang bisa memimpin Kota Solo dan bersinergi serta melanjutkan program-programnya.
"Saya tidak punya wewenang untuk mengatur-ngatur pemimpin. Saya kan bukan siapa-siapa," sambung dia.
Ketika ditanya soal arah politiknya setelah merampungkan jabatan Wali Kota Solo, Gibran belum memiliki arah politik yang jelas.
"Arah (politik) tidak jelas. Tidak tahu (Gubernur). Kalau keputusan partai, pasti sudah ada pertimbangan. Kalau saya sendiri tidak jelas," tegas Gibran.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!