Sejjil Senjata Burung Ababil, Rudal Iran Saat Gempur Israel

- Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:40 WIB
Sejjil Senjata Burung Ababil, Rudal Iran Saat Gempur Israel


NARASIBARU.COM
- Iran meluncurkan senjata burung ababil 'Sejjil' saat menggempur Israel. Senjata jenis rudal balistik jarak menengah, Sejjil-2, itu pertama kali digunakan Iran dalam perang ini.

Dirangkum detikcom, Jumat (20/6/2025), senjata rudal Sejjil diluncurkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)dalam serangan ke Israel. Ini menjadi kali pertama Iran menggunakan rudal tersebut secara langsung dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel.

Menurut IranWire, sebagaimana dilansir The Economic Times, peluncuran rudal itu merupakan bagian dari 'Operasi Janji Sejati 3', yakni rangkaian serangan pembalasan yang diluncurkan Iran. Meski tingkat kerusakan di wilayah Israel masih diverifikasi oleh pengamat independen dan analis militer, IRGC mengklaim telah menghantam beberapa target strategis seperti kantor Mossad, pangkalan angkatan udara, dan pusat intelijen.

Sementara itu, akun X (sebelumnya Twitter) Daily Iran Military melaporkan bahwa 'gelombang kedua belas' dari operasi tersebut mencakup peluncuran rudal Sejjil ke arah yang mereka sebut sebagai "wilayah pendudukan Palestina."

Apa Itu Rudal Sejjil?


Mengutip dari situs CSIS Missile Defense Project, rudal Sejjil adalah rudal balistik jarak menengah (medium-range ballistic missile/MRBM) buatan dalam negeri Iran yang menggunakan bahan bakar padat (solid-propellant). Berbeda dengan rudal berbahan bakar cair seperti Shahab-3, rudal berbahan bakar padat seperti Sejjil tidak memerlukan proses pengisian bahan bakar sebelum peluncuran sehingga lebih cepat dikerahkan dan sulit terdeteksi.

Rudal ini menggunakan sistem dua tahap (two-stage) dan dikembangkan sebagai bagian dari program strategis Iran untuk memperkuat kemampuan pertahanannya tanpa bergantung pada teknologi asing. Uji coba pertama dilakukan pada November 2008, diikuti pengembangan lanjutan ke versi Sejjil-2.

Sekilas Makna Nama 'Sejjil'


Sebagai informasi, kata "Sejjil" (سِجِّيل) berasal dari bahasa Arab dan disebut dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam Surah Al-Fil ayat 4. Dalam konteks tersebut, "sejjil" merujuk pada batu dari "tanah liat yang dibakar", yang digunakan oleh burung Ababil untuk menghancurkan pasukan bergajah. Nama ini juga digunakan dalam bahasa Persia dengan makna yang serupa.

Riwayat Penggunaan dan Pengembangan


Peluncuran uji coba pertama Sejjil dilakukan pada 2008 dan mencapai jarak sekitar 800 km. Pada Mei 2009, peluncuran kedua dilakukan untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang lebih akurat. Sejak saat itu, beberapa uji coba tambahan dilakukan dengan hasil yang lebih maksimal, termasuk uji terbang sejauh 1.900 km ke arah Samudra Hindia.

Iran menyebut varian uji coba tahun 2009 sebagai Sejjil-2. Sementara itu, laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan bahwa Iran tengah mengembangkan Sejjil-3, yang diperkirakan akan memiliki tiga tahap, jangkauan hingga 4.000 km, dan bobot peluncuran sekitar 38.000 kg.

Setelah lebih dari satu dekade tidak aktif, rudal Sejjil kembali dimunculkan dalam latihan militer "Nabi Azam 15" pada Januari 2021.

Berdasarkan data dari CSIS Missile Defense Project, berikut adalah spesifikasi teknis rudal Sejjil:

  • Nama lain: Ashoura, Ashura, Sajil, Sajjil
  • Jenis rudal: Balistik jarak menengah (MRBM)
  • Jangkauan maksimum: Sekitar 2.000 kilometer (km)
  • Jenis bahan bakar: Padat (solid-propellant)
  • Tahap peluncuran: Dua tahap
  • Panjang: Sekitar 18 meter (m)
  • Diameter: Sekitar 1.25 meter (m)
  • Berat peluncuran: Sekitar 23.600 kilogram (kg)
  • Kemampuan hulu ledak: Diduga mampu membawa hulu ledak konvensional atau non-konvensional
  • Kemampuan peluncuran: Dari platform mobile launcher, meningkatkan fleksibilitas dan kerahasiaan operasi.

Kemampuannya untuk diluncurkan dari kendaraan mobile memberi Iran fleksibilitas strategis dan kemampuan bertahan lebih tinggi terhadap serangan pendahulu (pre-emptive strike).

Sumebr: detik

Komentar