UPDATE! Politisi Senior PDIP Ungkap Hal Terbaru Terkait Ijazah Jokowi

- Senin, 23 Juni 2025 | 14:00 WIB
UPDATE! Politisi Senior PDIP Ungkap Hal Terbaru Terkait Ijazah Jokowi




NARASIBARU.COM - Politisi Senior PDIP, Beathor Suryadi ungkap misteri dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan pasar pramuka


Mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, menaruh curiga, bahwa ijazah Jokowi diproduksi di pasar pramuka.


Terkait dengan kasus ijazah palsu yang digugat oleh TPUA senada dengan permintaan Roy Suryo dan kawan-kawan, juga dibenarkan dan didukung oleh Beathor.


Hal ini disampaikan langsung saat menghadiri podcast melalui kanal YouTube Abraham Samad.


Pernyataan yang disampaikan oleh Beathor mengacu pada informasi dari Bambang Tri Mulyono dan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, yang menyebut nama Jokowi tidak tercatat di Fakultas Kehutanan UGM.


Bambang Tri Mulyono, seorang aktivis yang pernah dipenjara karena isu serupa, kembali menjadi tokoh kunci dalam informasi ini.


Beathor mengklaim bahwa Bambang adalah sumber awal dugaan pemalsuan ijazah yang menyeret nama Presiden ke-7 RI.


"Berdasarkan informasi dari Bambang Tri, dia (Jokowi) tidak punya ijazah sama sekali, jadi waktu dia maju di Solo kami juga nggak tahu pakai apa dan bagaimana lolos di Solo," ungkap Beathor Suryadi, dikutip Senin (24/6/2025).


Menurutnya, penyematan titel Jokowi juga memunculkan kejanggalan, yakni sebelumnya menggunakan Dr yang kemudian berubah jadi Ir saat di Jakarta.


Beathor kemudian menceritakan awal mula pengurusan dokumen Jokowi, yakni saat rombongan Jokowi dari Solo bertemu dengan tim PDIP yang ada di Jakarta untuk pemenuhan persyaratan menjadi Gubernur.


Rombongan dari Solo menyebut secara terbuka bahwa Jokowi tidak memiliki dokumen sehingga semuanya harus dibuatkan, mulai dari keterangan kesehatan hingga ijazah dengan menggunakan foto yang sama.


"Timnya Jokowi kasi tahu tahu tim PDI-P Jakarta, bahwa pak Jokowi ini nggak ada dokumen, dokumen nikah sampai termasuk surat keterangan kesehatan dari rumah sakit," beber Beathor.


Hal ini diketahui Beathor setelah salah satu temannya spontan menyebut semua foto dalam dokumen tersebut sama.


"Pada tahun 2012 dokumen itu diserahkan ke mas Pras, terus ke KPUD, sudah tuh Jokowi maju ke presiden, nah masuk administrasi DPP, orang DPP bilang 'Bang ini fotonya sama semua'," jelas Beathor.


Dilain sisi, Beathor menyebut bahwa salah satu persyaratan untuk mencalonkan diri menjadi anggota dewan, bupati, walikota gubernur yakni dengan terpenuhinya permintaan jenjang pendidikan yang dibuktikan dengan Ijazah.


Dengan demikian, untuk memenuhi syarat tersebut, pasar pramuka mewadahi pembuatan ijazah sarjana yang dibutuhkan.


Dalam penjelasannya, ia teringat peristiwa lampau kala Pilkada pemilu di zaman reformasi, dimana kader PDI-P banyak yang memalsukan ijazah yang diproduksi di pasar pramuka.


Sehingga, ia tidak percaya apabila Bareskrim yang menangani kasus Jokowi saat ini belum menjadi polisi saat 2010-2012 dimana kasus ijazah palsu pasar pramuka sedang ramai-ramainya terbongkar, terlebih untuk orang-orang yang pernah di Polres Jakarta Pusat, Jakarta Timur.


Terlebih, ia juga menyayangkan tindakan Bareskrim yang menangani kasus Jokowi, karena bukti berupa ijazah tidak disimpan di pihak kepolisian, dan tampak menyalahi hukum karena bukti baru akan ditampilkan di pengadilan.


👇👇


[VIDEO]



Sumber: Fajar

Komentar