Israel Akui Ingin Lenyapkan Khamenei, Tapi Gagal karena Dia Sembunyi

- Jumat, 27 Juni 2025 | 20:15 WIB
Israel Akui Ingin Lenyapkan Khamenei, Tapi Gagal karena Dia Sembunyi


Beberapa hari setelah gencatan senjata, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz mengungkapkan bahwa Israel sebenarnya berencana untuk menyerang Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Namun, rencana itu gagal karena Khamenei disebut telah bersembunyi sangat dalam di bawah tanah dan memutus kontak dengan para komandan barunya. Menurut Katz, kondisi itu membuat serangan langsung terhadap Khamenei menjadi tidak realistis.

“Kalau kami punya kesempatan, kami pasti akan menghabisinya,” kata Katz dalam wawancara dengan Channel 13 Israel, dikutip dari Reuters, Jumat 27 Juni 2025.

“Kami ingin melenyapkan Khamenei, tapi tidak ada peluang operasional,” tambahnya.

Saat ditanya apakah Israel sempat meminta izin kepada Amerika Serikat untuk rencana tersebut, Katz menjawab, “Kami tidak butuh izin untuk hal-hal seperti itu.”

Pernyataan ini muncul setelah serangan udara besar-besaran Israel pada 13 Juni 2025, yang menargetkan tokoh-tokoh penting militer dan nuklir Iran. 

Dalam serangan itu, Israel menewaskan sejumlah tokoh tinggi, termasuk Kepala Staf Militer Mohammad Bagheri dan Komandan Garda Revolusi (IRGC) Hossein Salami. Namun, laporan awal bahwa Kepala Pasukan Quds Esmail Qaani juga tewas kemudian dibantah.

Israel mengklaim serangan ini adalah bagian dari upaya mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Sementara itu, Iran membantah memiliki program senjata nuklir dan menyebut serangan Israel sebagai tindakan agresi tanpa alasan.

Iran pun membalas dengan meluncurkan rudal balistik dan drone kamikaze ke kota-kota di Israel.

Setelah itu, gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat mulai diberlakukan dan sejauh ini masih bertahan. Kedua pihak sama-sama mengklaim kemenangan.

“Bangsa Iran telah menunjukkan kebesaran dan karakternya yang luar biasa,” tulis Khamenei dalam pernyataannya di media sosial X pada hari Kamis. 

Sumber: rmol
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei/tangkapan layar

Komentar