NARASIBARU.COM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang menyelidiki pelaku yang menjual pulau Sumba melalui situs daring, yang menjadi perbincangan tidak hanya secara lisan tetapi juga di media sosial.
“Kita sedang selidiki hal ini. Kita sampai sekarang masih belum tahu apakah itu betul atau hanya orang iseng,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Johni Asadoma di Kupang, Minggu (29/6/2025), dilansir Antara.
Hal tersebut disampaikannya berkaitan dengan viralnya Pulau Sumba yang dijual di situs daring yang tersebar mulai dari Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya (SBD).
Menurut dia, tidak mungkin masyarakat adat di seluruh Pulau Sumba akan dengan rela menjual atau merelakan pulau tersebut dibeli orang.
“Jangankan masyarakat adat, tetapi pemerintah juga tidak rela jika pulau itu dijual secara bebas, baik di situs daring atau di media sosial,” tambah dia.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur itu mengatakan bahwa pemerintah provinsi NTT akan terus mencari tahu siapa yang membuat heboh dan gaduh di media sosial tersebut.
“Menurut saya mungkin ini hanya orang iseng yang mau membuat kegaduhan. Tetapi nanti kita lihat saja,” ujar dia.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan munculkan nama Pulau Sumba di NTT, yang dijual secara daring di situs Private Islands.
Pulau Sumba menjadi satu dari lima pulau di Indonesia yang dijual di website tersebut. Selain Pulau Anambas di Kepulauan Riau, pulau Panjang di Nusa Tenggara Barat, Pulau Seliu di Bangka Belitung serta satu lokasi lagi Surf Beach Property di NTT.
Sumber: espos
Artikel Terkait
Papan Bunga Terima Kasih KPK Bermunculan Usai Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting Jadi Tersangka
Didepak dari Miss Indonesia Gegara Kibarkan Bendera Israel, Merince Kogoya Salahkan Warganet Pro Palestina
Trump Terkejut Sosok Muslim yang Jadi Calon Walikota New York, Tuding Mamdani Seorang Komunis
Menarik! Telaah Mitos Sosial Terhadap Pemakzulan Wakil Presiden