NARASIBARU.COM - Mantan Wabareskrim Polri, Irjen (Purn) Bekto Suprapto, menyoroti empat hal yang dianggapnya menjadi kunci penting dalam mengungkap kasus kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39).
Bekto menilai kematian Daru sebenarnya adalah kasus yang mudah asalkan penyidik fokus pada fakta yang ada.
"(Kasus) ini mudah, menurut saya mudah. Polisi harus fokus, ini faktanya adalah kasus kematian."
"Kasus kematian itu kemungkinannya ada dua, dibunuh atau bunuh diri," jelasnya dalam wawancara bersama tvOneNews, Minggu (13/7/2025).
Karena itu, ia berharap penyidik tidak terpengaruh oleh opini-opini yang beredar luas.
Bekto lantas menyebut empat hal yang dinilainya menjadi kunci penting dalam kasus Daru.
Pertama, adalah olah tempat kejadian perkara.
"Pertama, kaitannya dengan olah TKP. Kunci mengungkap kasus kematian, terletak pada bagaimana polisi mengolah TKP."
"Di mana polisi yang mendatangi TKP, memotret TKP itu, baik panoramic, bagian per bagian, maupun makro."
"Foto tidak pernah berbohong, semua yang dilihat oleh mata kadang tercecer, (tapi) foto tidak," urai Bekto.
Hal kedua adalah mayat korban. Bekto menekankan, mayat pasti akan menunjukkan tanda-tanda apakah merupakan korban pembunuhan atau bukan.
"Kedua, mayat tidak akan berbohong. (Pasti) ada tanda-tanda apakah itu dibunuh," lanjut dia.
Hal yang ketiga adalah detail mengenai ditemukannya korban dan TKP.
Bekto mengatakan, posisi korban hingga benda-benda yang ada di sekitar TKP, bisa menjadi petunjuk bagi penyidik.
"Ketiga adalah detail tentang korban. Posisi korban (saat ditemukan), barang yang dipakai, lakban, benda-benda lain, itu menjadi bahan penyelidikan oleh polisi," kata Beko.
Terakhir adalah hasil autopsi. Bekto menyebut ada dua hal yang bisa diungkap dari proses autopsi, yaitu penyebab dan waktu kematian korban.
Ia juga mengatakan, proses autopsi idealnya didampingi oleh penyidik yang menangani kasus.
Agar, ujar dia, penyidik bisa mengamati jasad korban secara menyeluruh dan teliti.
"Autopsi, itu ada dua hal yang bisa diungkap. Pertama, apa penyebab kematian. Kedua, perkiraan waktu kematian," katanya.
"Idealnya, pada waktu autopsi, polisi itu mendampingi dokter yang melakukan autopsi sambil mengamati. Itu semua kunci-kuncinya," pungkas Bekto.
Bekto pun sekali lagi meyakini, kasus kematian Daru akan segera terungkap.
"Saya yakin, ini tidak terlalu lama akan terungkap, apakah ini kasus pembunuhan apa bunuh diri," tegasnya.
Ada Dugaan Kamera CCTV Bergeser
Sementara itu, muncul dugaan kamera CCTV yang mengarah ke kamar kos Arya Daru Pangayunan, bergeser posisinya.
Pada rekaman yang memperlihatkan Daru keluar-masuk kamar pada Senin malam, CCTV tidak mengarah ke pintu dan jendela kos korban.
Namun, dalam rekaman CCTV lainnya yang menunjukkan penjaga kos dan rekannya mendatangi kamar Daru pada Selasa pagi, kamera jelas menyorot ke arah pintu dan jendela kamar korban.
Terkait bergesernya arah CCTV itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
"TKP itu ada perimeternya juga. Untuk membuat peristiwa itu menjadi utuh, tentunya akan diurut, nanti dari ringnya diperbesar lagi, sehingga ceritanya menjadi utuh, menjadi sebuah fakta yang tidak terbantahkan," jelas Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).
Saat ditanya apa model CCTV yang ada di depan area kamar kos Daru, Ade Ary belum memberikan jawaban pasti.
"Baik, nanti akan kami pastikan ke penyelidik ya. Yang jelas, untuk mengungkap fakta itu, nanti segala macam alat, data, yang diperlukan itu akan dicari, didalami. Termasuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris," pungkasnya.
Diketahui, Daru ditemukan tewas di kosannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi, dalam kondisi kepala terlilit lakban.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian Daru untuk mengetahui apakah korban dibunuh atau mengakhiri hidupnya sendiri.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Dokter Asing: Israel Tembaki Alat Vital Bocah-Bocah Palestina di Gaza
Merinding! Misteri Tangan di Jendela Kos: Penampakan Aneh di Tengah Investigasi Kematian Diplomat Arya Daru
SKANDAL Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Sebut Mengundurkan Diri, Tanda Tangan Rektor Dipalsukan, Mirip Jokowi?
Benarkah Andini Permata Gadis Asal Malang? Sosok Dibalik Link Video Viral Masih Misterius!