Kehadiran Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), dinilai sebagai langkah strategis untuk meredam polemik dugaan ijazah palsu yang selama ini digulirkan kubu Roy Suryo Cs.
Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai Jokowi ingin mengirimkan pesan politik sederhana kepada publik lewat kehadirannya dalam acara reuni tersebut.
“Jokowi ingin mengamputasi spekulasi liar soal ijazah selama ini,” ujar Adi saat dihubungi Suara.com, Sabtu (26/7/2025).
Menurut Adi, dengan hadir di acara reuni itu, secara simbolik Jokowi tidak hanya ingin menegaskan statusnya sebagai alumni UGM. Tetapi juga berupaya menutup ruang spekulasi yang berkembang di masyarakat soal keaslian ijazahnya.
“Itu artinya, dengan hadir reuni begini, pesan yang ingin disampaikan bahwa segala sesuatu terang benderang,” jelas Adi.
Ia menambahkan, langkah Jokowi muncul di tengah publik UGM itu juga menunjukkan bahwa Jokowi ingin mengklarifikasi isu secara langsung, bukan melalui pernyataan formal semata.
Roy Suryo dalam acara Inews TV
“Dengan hadir reuni Jokowi ingin tunjukkan bahwa dia benar lulusan UGM. Kan itu pesan sederhananya,” ungkap Adi.
Polemik Ijazah Palsu
Kasus dugaan fitnah ijazah palsu mencuat setelah Roy Suryo bersama sejumlah pihak menggugat keaslian ijazah Jokowi. Mereka menuding ijazah sarjana yang dimiliki Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM tidak sah.
Jokowi lalu melaporkan tudingan tersebut ke Polda Metro Jaya pada Rabu (23/7/2025). Kasus ini kekinian telah naik ke tahap penyidikan.
Peningkatan status perkara dari tahap penyelidikan ke penyidikan dilakukan setelah penyidik menemukan adanya unsur pidana terkait fitnah dan pencemaran nama baik sebagaimana yang dilaporkan Jokowi.
Setidaknya ada 12 nama yang disebut-sebut sebagai pihak terduga pelaku atau terlapor dalam kasus ini. Selain Roy Suryo, 11 orang lainnya adalah; Rismon Sianipar, Eggi Sudjana, Damai Hari Lubis, Rustam Effendi, Rizal Fadillah, Kurnia Tri Royani, Tifauzia Tyassuma, Mikkael Benyammin Sinaga, Nurdian Noviansyah Susilo, Ali Ridho alias Aldo Husein, dan Abraham Samad.
Roy Suryo juga turut mengomentari kehadiran Jokowi dalam acara reuni di UGM. Menurutnya, kehadiran mantan wali kota Solo dalam acara tersebut di tidak membuktikan apa pun soal keaslian ijazahnya. Ia bahkan menyebut Jokowi hadir layaknya pejabat, bukan alumnus.
“Hal itu tidak berarti apa-apa. Toh dia datang masih laksana pejabat, bukan alumnus. Bajunya beda. Hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” kata Roy dalam keterangan dikutip Suara.com, Sabtu (26/7/2025).
Karena itu Roy Suryo menilai kehadiran Jokowi dalam reuni UGM tersebut tidak mengubah sedikit pun pandangannya soal dugaan ijazah palsu.
“Jadi ‘kunjungan’ tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya. Skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” ujarnya.
Sumber: suara
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat reuni bersama di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).[Suara.com/Hiskia]
Artikel Terkait
Jokowi Cerita Masa KKN di Reuni UGM, Roy Suryo: Hanya Narasi Tanpa Bukti
Arya Daru Agen Mata-mata? Ini 3 Teori Mengapa Sang Diplomat Harus Dihabisi Versi Bambang Widjojanto
Israel Hancurkan Ribuan Truk Bantuan ke Gaza di Tengah Krisis Kelaparan
Profil Dea Onlyfans yang Jadi Perbincangan karena Video Syur di Medsos