Pak Eko Diteror Setelah Protes Sound Horeg di Kediri, Foto Disebar hingga Dikeroyok Massa!

- Rabu, 30 Juli 2025 | 17:35 WIB
Pak Eko Diteror Setelah Protes Sound Horeg di Kediri, Foto Disebar hingga Dikeroyok Massa!


Seorang warga Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, bernama Pak Eko, mengalami teror dan pengucilan sosial setelah memprotes kegiatan pawai sound horeg yang digelar di desanya.

Dalam aduannya kepada Radio Andika pada Selasa (29/7), Pak Eko menyampaikan bahwa saat pawai berlangsung, rombongan sound horeg sengaja berhenti di depan rumahnya dan menyalakan suara keras dari pukul 13.30 hingga pukul 21.00 WIB.

Padahal, orang tuanya sedang sakit dan membutuhkan ketenangan.

“Kita diteror pak, mulai jam 13.30 sampai jam 9 malam. Di depan rumah itu bahkan sound itu dihadapkan ke rumah, dimatikan dulu, lalu disetel sekeras-kerasnya,” ujarnya.

“Alhamdulillah kita dapat atensi dari Pak Kapolres dan pihak kepolisian, sehingga alhamdulillah saya merasa aman. Cuma ya, ibu saya syok berat dan bapak saya ketakutan anaknya kalau keluar kayak gini, ya takut terjadi apa-apa,” katanya lagi.

Pak Eko mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut ke Kepala Desa, namun tidak mendapat respons.

Menurutnya, banyak warga sebenarnya juga tidak setuju dengan kegiatan tersebut, apalagi karena panitia meminta iuran hingga Rp500 ribu per kepala keluarga.

Namun sebagian besar warga memilih diam karena takut, dan beberapa bahkan memilih mengungsi dari desa untuk sementara waktu.

Tak hanya mengalami teror, Pak Eko juga menjadi sasaran kampanye negatif.

“Foto kami disebar di antara mereka, bahwa ‘ini lho yang menghambat keberadaan Sound Horeg’,” tuturnya.

Hubungan sosial di lingkungannya pun memburuk, dengan warga sekitar yang mulai menjauh dari keluarganya.

Pak Eko mengungkap bahwa pada tahun 2022 ia juga pernah menjadi korban pengeroyokan setelah menegur rombongan sound horeg yang melintas di depan rumah.

Kini, ia berharap Pemerintah Kabupaten Kediri dan Polres Kediri bisa memberikan perlindungan dan perhatian serius atas situasi yang dialaminya.

Tentang Sound Horeg

Fenomena sound horeg merupakan tradisi adu kekuatan sound system raksasa yang berasal dari budaya karnaval dan hajatan di Jawa Timur, khususnya di wilayah seperti Malang dan Kediri.

Istilah "horeg" yang berarti "bergetar" dalam bahasa Jawa secara harfiah menggambarkan dampak dari dentuman bass berkekuatan ekstrem yang mampu menggetarkan lingkungan sekitar.

Awalnya berkembang sebagai ajang kreativitas dan gengsi antar pemilik sound system, kini sound horeg telah menjadi industri hiburan tersendiri dengan nilai sewa yang mencapai puluhan juta rupiah dan menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak pihak di baliknya.

Namun, di balik kemeriahannya, sound horeg telah memicu kontroversi dan konflik sosial yang tajam.

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dapat mencapai lebih dari 120 desibel, jauh di atas ambang batas aman, sehingga menimbulkan risiko kerusakan pendengaran permanen, tinnitus, dan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, getaran yang kuat dilaporkan menyebabkan kerusakan fisik pada bangunan warga.

Konflik semakin memanas ketika muncul laporan mengenai iuran paksa hingga ratusan ribu rupiah per kepala keluarga dan tindakan intimidasi serta premanisme terhadap warga yang menolak atau memprotes, menciptakan iklim ketakutan di tengah masyarakat.

Menanggapi keresahan yang meluas, berbagai pihak mulai mengambil tindakan tegas.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg yang menimbulkan kerusakan dan gangguan.

Di sisi pemerintahan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta pemerintah kabupaten terkait seperti Kediri, kini tengah menyusun regulasi ketat untuk mengendalikan fenomena ini.

Aturan tersebut mencakup pembatasan desibel suara, jam operasional, dan spesifikasi teknis dengan tujuan mencari jalan tengah agar ekspresi kreatif tetap berjalan tanpa mengorbankan ketertiban umum, kesehatan, dan keselamatan warga.

Sumber: suara
Foto: Pak Eko, mengaku mendapatkan teror hingga dikeroyok massa usai menolak sound horeg. (Tangkapan layar)

Komentar