Netizen lain, @set****, menambahkan, “Aneh bin ajaib. Padahal persyaratan untuk kerja di perusahaan swasta banyak yang mensyaratkan lulusan sarjana. Ini yang bakal mengurus negara ijazahnya diragukan?.”
Sementara akun @tuk**** menyatakan, “Saya pribadi meragukan kemampuan intelektual beliau untuk menempuh studi magister apalagi selevel @UGMYogyakarta.”
Kritik terkeras datang dari akun @arw**** yang menulis, “Astaghfirullah, gak bapak gak anak ijazahnya gak jelas. Padahal uang seabreg, kenapa gak diprioritaskan kualitas diri?”
Dr. Tifa memang bukan nama baru dalam deretan pengkritik keluarga Jokowi. Ia sebelumnya juga pernah menggugat keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo dan bahkan menyebut almamater presiden sebagai "Pasar Pramuka"—sindiran bahwa ijazah bisa "dibeli".
Dalam sebuah postingan Dokter Tifa juga pernah menyebut Gibran tidak pernah kuliah S1 di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.
Ia menuding bahwa Gibran hanya kursus untuk persiapan masuk ke UTS. Dokter Tifa juga mempertanyakan soal negara mana sebenarnya yang menjadi tempat Gibran kuliah.
Ia bahkan mempertanyakan mengapa Gibran tidak tercatat sebagai anggota asosiasi alumni Indonesia di Inggris (IABA) ataupun tercatat di komunitas mahasiswa Indonesia di luar negeri seperti PPI.
Merujuk dari laman resmi University of Bradford, Gibran memang pernah menjadi mahasiswa program International Business Management. Namun tidak banyak dokumentasi publik mengenai kapan ia mulai kuliah, ijazah yang digunakan untuk masuk, dan apakah ia lulus secara reguler.
Selain itu, diketahui Gibran sempat menempuh pendidikan di Orchid Park Secondary School di Singapura dan kemudian melanjutkan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS), sebelum disebut mengambil gelar S1 di Bradford. Namun, hingga kini publik belum pernah melihat dokumen resmi ijazah SMA-nya.
Di tengah skeptisisme publik terhadap elite politik, kritik seperti yang dilontarkan Dokter Tifa semakin menyoroti pentingnya transparansi dan integritas pendidikan dalam kepemimpinan nasional.
Sumber: suara
Foto: Dokter Tifa/Net
Artikel Terkait
Deklarasi Pangeran Purbaya Jadi Raja Solo Picu Polemik, Kubu Maha Menteri Tedjowulan Keberatan
Trump Melunak Ingin Bantu Zohran Mamdani Bangun New York, tapi...
Massa Buruh Padati Depan Gedung DPR, Bawa Boneka Gurita hingga Spanduk Tuntutan
Peras Bawahan, Gubernur Riau Abdul Wahid Minta Semua Patuh pada Satu Matahari