Dino Patti Djalal Sulit Terima Arya Daru Bunuh Diri, Banyak Kejanggalan

- Sabtu, 09 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Dino Patti Djalal Sulit Terima Arya Daru Bunuh Diri, Banyak Kejanggalan


Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS, Dino Patti Djalal, menyatakan sulit menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP) meninggal karena bunuh diri. 

"Saya bukan polisi dan tidak punya akses terhadap data-data forensik, tapi saya sulit sekali menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Arya Daru itu bunuh diri," ujar Dino dalam unggahan video di Instagram pribadinya pada Jumat, 8 Agustus 2025. 

Dino menilai banyak kejanggalan yang membuat teori bunuh diri tersebut tidak masuk akal. Ia mengungkapkan, metode yang diduga digunakan ADP untuk mengakhiri hidup yakni melilit kepalanya sendiri dengan lakban sangat tidak lazim. 

"Pertama kali saya mendengar bahwa dia bunuh diri dengan cara lakban, saya mengatakan tidak pernah seumur hidup saya mendengar orang bunuh diri dengan cara lakban. Jadi ini suatu tanda tanya yang besar sekali," tegasnya.

Dino juga menyoroti fakta bahwa Arya Daru akan segera bertugas di Finlandia, salah satu penempatan idaman bagi diplomat Indonesia. 

Ia memandang sulit mengaitkan suasana batin yang penuh kebahagiaan tersebut dengan kondisi mental seseorang yang ingin mengakhiri hidup.

"Sebagai diplomat, saya paham sekali orang yang mau posting ke luar negeri itu merasa sangat antusias, penuh gairah dan gelora hidup. Dari segi psikologi ini tidak cocok dengan psikologi orang yang mengalami depresi, yang mau bunuh diri," jelasnya.

Faktor lain yang menurutnya janggal adalah tidak adanya pesan perpisahan kepada keluarga. 

"Orang yang mau bunuh diri itu, apalagi yang sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya, pasti akan meninggalkan pesan pribadi bagi keluarganya. Dalam hal ini, tidak ada satu pun pesan yang ditinggalkan Arya Daru," kata Dino.

Ia juga mempertanyakan hilangnya ponsel milik Arya Daru serta rekaman CCTV yang tidak lengkap. 

"HP yang hilang dan tidak pernah ditemukan sampai sekarang juga menimbulkan tanda tanya besar. Begitu juga rekaman CCTV yang tidak penuh lengkap, ini menimbulkan kesan bahwa ini merupakan suatu pembunuhan yang direncanakan secara rapi," ujarnya.

Dino menegaskan agar kasus ini tidak ditutup dan penyelidikan terus dilakukan. 

"Saya mohon, kasus ini tetap dibuka, tidak ditutup secara total, dan polisi terus mencari bukti-bukti atau penemuan baru sehingga bisa secara akurat menjelaskan kematian Arya Daru dalam situasi yang sangat janggal ini," tutupnya.

Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menyebut bahwa penyebab kematian Arya Daru bukan karena tindak pidana. 

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa autopsi menemukan adanya pembengkakan pada kedua paru dan gangguan pertukaran oksigen di saluran pernapasan atas.

“Maka sebab kematian akibat pertukaran oksigen pada saluran pernafasan atas yang mengakibatkan lemas,” ujar Wira dalam konferensi pers. 

Penyelidikan juga diperkuat dengan hasil identifikasi sidik jari. Aipda Sigit Kusdiyanto dari Pusident Bareskrim Polri menyatakan, hanya sidik jari Arya yang ditemukan pada lakban di kepala korban. 

“Hasil identifikasi sidik jari bahwa di lakban yang diperoleh sidik jari saudara ADP,” tegasnya.

Sumber: rmol
Foto: Dino Patti Djalal/Net

Komentar