Perusahaan fotografi legendaris asal Amerika Serikat (AS), Eastman Kodak Company berada di ujung tanduk akibat terlilit utang mencapai 500 juta Dolar AS atau sekitar Rp8,09 triliun.
Dalam laporan keuangan terbaru, manajemen Kodak secara gamblang mengaku tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk melunasi kewajiban tersebut.
“Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial atas kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya,” tulis Kodak dalam laporan keuangan, dikutip redaksi di Jakarta pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Perusahaan berusia 133 tahun itu menegaskan masalah keuangannya tidak terkait dengan kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Menurut Kodak, produk seperti kamera, tinta, dan film diproduksi di dalam negeri sehingga tidak terdampak signifikan oleh aturan tarif.
Untuk menyelamatkan arus kas, Kodak bahkan disebut-sebut mempertimbangkan penghentian pembayaran program pensiun bagi karyawan demi mengamankan dana.
CEO Kodak, Jim Continenza, mengakui perusahaan menghadapi tantangan besar di tengah ketidakpastian bisnis global.
Sementara itu, juru bicara Kodak menegaskan pihaknya tetap optimistis dapat melunasi sebagian besar utang sebelum jatuh tempo.
Namun pasar tampaknya tak yakin. Saham Eastman Kodak (KODK) tercatat sempat anjlok lebih dari 25 persen pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025 waktu AS, dan naik kembali 2,49 persen pada Rabu 13 Agustus 2025.
Sumber: rmol
Foto: Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Artikel Terkait
Demo Warga Pati Disebut Memakan Korban Jiwa, Bupati Pati Sudewo: Itu Sudah Takdir
Mendagri Tito Bela Bupati Pati Jangan Dimakzulkan, Netizen: Rakyat yang Suruh Mundur!
Viral CCTV Diduga Detik-detik Terakhir Zara Qairina di Mesin Cuci, Polisi Malaysia Beri Penjelasan Begini
Tata Kelola Kementerian Era Jokowi Seperti Mesin Penghasil Korupsi