Sugi Nur Raharja atau kerap dikenal dengan Gus Nur kembali mengeluarkan
uneg-unegnya setelah sekian lama mendekam di balik jeruji besi karena kasus
ujaran kebencian terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke 7 RI, Joko Widodo
(Jokowi).
Pihaknya mengaku belakangan ini banyak mendapatkan informasi soal adanya
organisasi orang-orang yang mendukung Jokowi.
“Ada orang mendirikan organisasi Termul (Ternak Mulyono), langsung muncul di
otak saya orang ini sensasi, melawan arus,” terang Gus Nur, dikutip dari
youtubenya, Selasa (26/8/25).
“Video ini untuk polisi, TNI, pengacara, relawan – relawan, bahkan rakyat
yang ternak juga,” tambahnya.
Gus Nur kemudian mengajak para pendengarnya untuk flashback soal
pemerintahan Jokowi 10 tahun ke belakang.
Pihaknya sontak menjelaskan secara detail kebijakan-kebijakan yang tidak
terealisasikan dengan baik, bahkan terkesan hanya omong kosong.
“Saya ingin mengajak flashback kembali bagaimana jahatnya, curangnya,
pendustanya rezim 10 tahun yang lalu,” ucap Gus Nur.
“Contohnya katanya mau beli Indosat ternyata bohong, 10 juta lapangan
pekerjaan ternyata bohong, ekonomi meroket ternyata bohong, tidak naik
listrik ternyata bohong, tidak naik sembako ternyata bohong, tidak naik BBM
ternyata naik, tidak import beras apalah itu ternyata bohong, Mobil SMK
indent ternyata bohong, kabinet ramping tidak boleh rangkap jabatan ternyata
bohong, IKN tidak pakai uang APBN ternyata bohong. Ijazah? Sampai detik ini
masih dipertanyakan keabsahannya,” urainya.
Gus Nur juga menyebut berapa banyak Jembatan, Bandara hingga Pelabuhan yang
dibangun dan berakhir dengan sia-sia, lantaran mangkrak.
“Berapa Bandara yang dibangun mangkrak? Berapa jembatan yang dibangun
mangkrak? Berapa Pelabuhan yang dibangun mangkrak? Itu uang rakyat semua
yang dipakai itu,” sebutnya.
Tak hanya soal kebijakan Jokowi, Gus Nur juga menilai bahwa
pernyataan-pernyataan yang diucapkan Jokowi selama menjabat tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Contoh kecil saat Jokowi mengungkapkan soal karier anak-anaknya yang jauh
dari dunia politik.
Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa anak-anaknya dibebaskan untuk menjadi
pengusaha dan tidak diarahkan ke dunia politik.
Namun seiring berjalannya waktu, Jokowi justru pasang strategi untuk
memposisikan anak-anaknya, hingga menantunya di dunia politik.
“Anak saya tidak ikut politik biarkan jualan martabak saja, enggak usah
ikut-ikut politik. Ternyata bohong. Menantunya, anaknya semua masuk politik,
jadi ketua partai,” ujar Gus Nur.
Gus Nur berharap jika kini para petinggi hingga aparat negara yang masih
terus di belakang Jokowi segera diberi kesadaran.
“Polisi yang ternak mudah-mudahan sadar, TNI yang ternak, rakyat yang
ternak, pengacara yang ternak mudah-mudahan sadar,” ucapnya.
“Ini dunia sementara, sebentar lagi mati. Apa yang kamu bela apa yang kamu
didukung itu akan dipertanggung jawabkan nantinya,” imbuhnya.
Di akhir videonya, Gus Nur menantang siapapun yang ingin mengajaknya masuk
ke dalam organisasi para pendukung Jokowi.
Sebanyak apapun tawaran yang diberikan, dan semewah apapun itu, pihaknya
mengaku tidak akan tergiur sama sekali.
Gus Nur lebih memilih untuk hidup miskin namun berdaulat, dan jauh dari
sifat-sifat penjilat yang membuatnya tak memiliki harga diri lagi.
“Coba jadikan saya ‘Termul’ kalau bisa. Rp 10 Triliun per bulan, Rp 10
Triliun per hari, atau bila perlu dunia dan isinya sekalipun. Tidak, lebih
baik saya hidup miskin tapi punya harga diri, hidup miskin tapi punya
kehormatan, hidup miskin tapi tidak jadi penjilat, hidup miskin tapi tidak
jadi ternak,” urainya.
“Hidup berdaulat, target saya hidup mulia mati syahid, hidup kaya di dunia
mulia di surgaNYA Allah,” sambungnya.
Sumber:
suara
Foto: Tangkap Layar [Youtube GUSNUR 13 OFFICIAL]
Artikel Terkait
Disinggung Aliran Dana ke Ahmad Sahroni, Tersangka Abd Azis: Sehat-sehat
Mahfud MD Semprot Rektor UGM: Sudahlah, Jangan Mati-matian Bela Ijazah Jokowi!
Kepongahan Anggota DPR Bikin Rakyat Marah
Viral Link Video Zahra Seafood Durasi 6 Menit 40 Detik, Ini Faktanya!