Statement Ngawur Kakanwil Kemenag: Kegiatan di Al-Zaytun Tak Ada Yang Menyimpang: Biarkan saja, Itulah Toleransi

- Sabtu, 13 Mei 2023 | 13:00 WIB
Statement Ngawur Kakanwil Kemenag: Kegiatan di Al-Zaytun Tak Ada Yang Menyimpang: Biarkan saja, Itulah Toleransi


Dikutip dari kanal Youtube @RONJI TV pada 11 Mei 2023, Kakanwil Kemenag Jawa Barat sudah melakukan investigasi ke Ponpes Al-Zaytun Indramayu. 


Dari hasil kunjungan, Ajam tidak menemukan penyimpangan kegiatan disana.


"Yang ada itu hanya tidak lazim saja di masyarakat," ucap Ajam dalam video tersebut.


Dalam kesempatan tersebut, Ajam juga menyarankan kepada masyarakat hingga netizen supaya mengkaji kembali ajaran yang ada di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Sehingga, tidak ada kesalahpahaman dalam hal ini.


"Dari sisi syariat dan kajian berbagai sumber tidak ada yang menyimpang. Sebaiknya kita mengkaji dan mencari literasi dari berbagai sumber, jangan hanya satu sisi ilmu saja," sebutnya.


Kemudian, terhadap sosok Syaikh Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Ajam mengatakan, bahwa Syaikh Panji Gumilang adalah sosok yang terbuka dan bisa menjelaskan apa yang menjadi polemik di masyarakat.


"Setelah kita ngobrol dengan Syaikh Panji Gumilang, akhirnya kita mendapatkan penjelasan tentang sholat dan adzan yang diterapkan di Ponpes Al-Zaytun ini," paparnya.


Dan ternyata, berdasarkan keterangan dari pihak Ponpes Al-Zaytun Indramayu, tata cara sholat dan adzan di Ponpes Al-Zaytun Indramayu telah berlangsung lama bahkan sebelum Covid-19 melanda.


"Hanya baru-baru ini saja dipublikasikan dan menjadi viral di media sosial," terangnya.


Di dalam video tersebut, menampilkan pula Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Syaikh Panji Gumilang. 


Menurut Syaikh Panji Gumilang, apabila sesama muslimin masih mencaci maki terhadap sesamanya sendiri berarti belum dikatakan "rohmatan lil 'alamin".


"Namun bagi kita biarkan saja, itulah yang namanya toleransi. Tidak usah takut ribut-ribut, wong bilang ini tahun politik biarkan saja," tutupnya. 



Sederet Kontroversi Ponpes Al-Zaytun yang Viral Campur Pria-Wanita Satu Saf


1. Salat Tidak Sesuai Anjuran Rasul


Ketua MUI Indramayu KH Satori mengatakan apa yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun dalam melaksanakan salat dengan mencampur saf pria dan wanita tidak haram dan tidak membatalkan. Hanya saja, model seperti itu tidak sesuai dengan anjuran Rasulullah.


"Ya saya tidak tahu praktik. Ada perempuan di depan gitu ya secara hukum tidak haram dan tidak membatalkan tapi tata caranya tidak sesuai dengan tata cara anjuran Rasul tentang saf salat jadi perempuan kan di belakang tidak di depan," kata KH Satori saat dihubungi detikJabar, Minggu (23/4).


Selain itu, Satori menyoroti renggangnya jarak antarjemaah. Menurutnya saat ini tidak ada imbauan tentang aturan salat seperti saat pandemi COVID-19. Sehingga, seharusnya jarak dalam barisan salat lebih rapat.


"Iya berjarak maka itu jangankan kita di tingkat Kabupaten. Sekarang kan sudah tidak ada lagi aturan pembatasan jarak dan sebagainya sudah tidak pandemi lagi tapi tidak tahu ada inisiatif siapa atau aturannya. Secara hukum yang salat itu rapat dan lurus barisannya seperti itu," jelasnya.


2. Ponpes Al-Zaytun Dikenal Tertutup


KH Satori juga mengatakan Ponpes Al-Zaytun yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu terkesan sangat tertutup bahkan eksklusif. Sebab, sejauh ini tidak ada transparansi yang diterima oleh MUI.


"Memang Al-Zaytun itu kan pesantren di Indramayu, eksklusif kita tidak bisa intervensi apa-apa dan kalaupun kita tidak suka juga susah, levelnya nasional pun kadang tidak ditanggapin gitu," kata Satori.


Dengan adanya praktek salat Idul Fitri 1444 Hijriah yang beredar, MUI pun tidak bisa berbuat banyak atau melakukan intervensi terhadap Ponpes Al-Zaytun.


"Jadi terkait dengan itu, ya kami tidak bisa mengintervensi sebab walaupun berada di Indramayu, masyarakat Indramayu tidak pernah bangga adanya Al-Zaytun di Indramayu gitu. Sebab lagi-lagi ya eksklusif segala sesuatunya tidak mau dicampuri dan tidak ada seseorang pun yang bisa mempengaruhi," ujar Satori.



Halaman:

Komentar

Terpopuler