Rusdamdiansyah: Sudah Dibunuh Warga Sendiri, Kini Kasusnya Dilenyapkan Pula!

- Senin, 01 September 2025 | 14:20 WIB
Rusdamdiansyah: Sudah Dibunuh Warga Sendiri, Kini Kasusnya Dilenyapkan Pula!




NARASIBARU.COM - Bengis! Satu kata itu mungkin bisa menggambarkan aksi pengeroyokan yang dialami driver ojek online (ojol) bernama Rusdamdiansyah.


Sosok berusia 25 tahun itu meregang nyawa usai dikeroyok pendemo di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar Jumat (29/8/2025) malam.


Ironisnya, Dandi tewas usai dituduh intel oleh peserta aksi hingga dikeroyok secara membabi-buta.


Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemenkes Makassar di kawasan CPI dalam kondisi kritis dan berujung kehilangan nyawa.


Dandi tewas “dibunuh” warga sendiri. Lebih ironis lagi, kasus yang menimpa Dandi seakan “dilenyapkan”.


Tak ada artis yang datang ke rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa mupun memberikan bantuan tali asih.


Bahkan nyaris tak terdengar suara lantang dari aktivis, lembaga bantuan hukum (LBH), himpunan mahasiswa, organisasi masyarakat (ormas), musisi ‘yang mendadak kritis’ hingga media untuk terus mengawal dan mendedak pengusutan tuntas tewasnya Dandi.


Tragedi yang menimpa Dandi seakan “bukan isu menarik” untuk mereka bahas atau diperjuangkan.


Apalagi, kasus wafatnya Dandi juga langsung tertutup tewasnya mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama.


Dalam kasus tewasnya Rheza, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X langsung berkoordinasi dengan Kapolda untuk menangani kasus meninggalnya Rheza.


Sementara keluarga Dandi, mereka seakan “dipaksa” menerima kematian dan kabar duka yang tak pernah diinginkan.


Pihak Grab Indonesia turut menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Dandi yang telah menjadi bagian dari komunitas mitra pengemudi sejak lebih dari tujuh tahun lalu.


Dalam pernyataan resmi di akun media sosialnya, Grab menyebut Dandi bukan sekadar mitra, tetapi juga bagian dari keluarga besar perusahaan.


"Kami terdiam. Berat sekali rasanya menuliskan kabar ini. Almarhum telah lebih dari tujuh tahun bersama kami, tumbuh dan berjalan bersama. Beliau bukan sekadar mitra pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab," tulis Grab.


Tak hanya Dandi, jumlah korban jiwa dalam kerusuhan yang mengguncang Kota Makassar sejak Jumat malam bertambah menjadi empat orang.


Tiga korban sebelumnya adalah Sarinawati (26), staf DPRD Kota Makassar Muh Akbar Basri alias Abay (26), staf Humas DPRD Makassar dan Syaiful Akbar (43), Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah.


Ketiganya meninggal dunia dalam insiden kebakaran gedung DPRD Makassar yang dibakar massa. 


Peristiwa itu terjadi setelah ribuan demonstran menduduki gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel pada puncak aksi Jumat malam.


Sama seperti Dandi, kematian mereka juga “lenyap” begitu saja, seakan tak terjadi apa-apa jika pelaku berasal dari masyarakat sendiri.


Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar memang sempat mengunjungi rumah duka, Muh Akbar Basri. Setelah itu? Isunya hilang begitu saja.


👇👇



Sumber: Suara

Komentar