Viral! Anggota BAIS TNI Disebut Ditangkap Brimob, Wakil Panglima TNI Angkat Bicara

- Selasa, 02 September 2025 | 13:10 WIB
Viral! Anggota BAIS TNI Disebut Ditangkap Brimob, Wakil Panglima TNI Angkat Bicara


NARASIBARU.COM -
Isu penangkapan seorang pria yang disebut sebagai anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI oleh anggota Brimob saat aksi demonstrasi menuai sorotan publik. Foto-foto yang beredar luas di media sosial memicu spekulasi dan tanda tanya besar tentang peran intelijen di tengah situasi politik dan keamanan Indonesia.

Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, akhirnya memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa dalam dunia intelijen, penyamaran merupakan metode umum untuk mengumpulkan informasi. Menurutnya, seorang intelijen memang kerap masuk ke dalam kelompok tertentu agar bisa memahami dinamika yang terjadi.

“Namanya orang intelijen, tugasnya memberikan informasi. Itu artinya mereka harus masuk, ikut, dan mengamati kegiatan di lapangan,” ujar Tandyo saat ditemui di kompleks DPR, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025) kepada awak media.

Namun, ia menyoroti sikap aparat yang langsung menyebarkan informasi penangkapan itu ke publik. Menurut Tandyo, tindakan tersebut justru menimbulkan kebingungan di masyarakat.

“Kalau sudah ditangkap lalu diumumkan begitu, seharusnya tidak dilakukan. Karena ini menyangkut tugas intelijen,” tegasnya.

Meski demikian, Tandyo enggan memastikan kebenaran identitas pria yang ditangkap tersebut. Ia memilih berhati-hati dan tidak memberikan konfirmasi lebih jauh apakah benar orang itu anggota BAIS TNI.

Hal ini semakin membuat isu tersebut menjadi perbincangan hangat di ruang publik, terutama di platform media sosial. Sebelumnya, sebuah foto viral memperlihatkan anggota Brimob menangkap seorang pria berbaju gelap di tengah massa demonstrasi.

Unggahan itu cepat menyebar, disertai klaim bahwa pria tersebut adalah bagian dari BAIS. Publik pun terbelah, sebagian mempertanyakan peran intelijen di dalam aksi massa, sementara yang lain menilai isu itu sengaja digoreng untuk kepentingan tertentu.

Tandyo juga mengingatkan, bila ada informasi mencurigakan saat terjadi aksi massa, sebaiknya segera dilakukan koordinasi antara aparat kepolisian dan pihak terkait. Ia menegaskan bahwa sinergi antar-lembaga keamanan merupakan kunci agar situasi tetap kondusif dan tidak menimbulkan salah persepsi.

Hingga kini, pihak TNI maupun Polri belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut terkait identitas pria yang ditangkap. Namun, isu ini sudah terlanjur mencuri perhatian publik dan menimbulkan perdebatan.

Kasus ini menunjukkan betapa sensitifnya peran intelijen di tengah dinamika politik dan keamanan nasional. Publik kini menunggu penjelasan resmi lebih lanjut dari otoritas terkait agar tidak terjadi simpang siur informasi.

Sumber: viva

Komentar