GEGER! Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah

- Selasa, 02 September 2025 | 17:25 WIB
GEGER! Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah




NARASIBARU.COM - Warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, geger setelah menemukan Sahroni dan empat anggota keluarganya tewas dalam kondisi mengenaskan.


Jenazah kelima anggota keluarga Sahroni itu ditemukan dalam satu liang kubur di halaman belakang rumah mereka.


Para korban diidentifikasi sebagai Sahroni, istrinya, ayah mertuanya, anak perempuannya, dan seorang bayi.


Penemuan jasad mereka berawal dari kecurigaan dan kepekaan para tetangga yang terganggu oleh bau busuk menyengat yang sumbernya tak kunjung ditemukan selama beberapa hari.


Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno, mengonfirmasi bahwa kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari warga.


Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan penyisiran dan menemukan anomali di pekarangan belakang rumah korban.


“Setelah pemeriksaan, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Sewaktu digali, ada lima mayat dalam satu liang," kata AKP Tarno, Selasa (2/9/2025).


Di balik penemuan mengerikan ini, ada cerita tentang kepedulian dan intuisi para tetangga.


Sohib, salah seorang warga setempat, menceritakan bagaimana misteri ini mulai terkuak.


Semuanya berawal pada hari Kamis, ketika seorang tetangga bernama Euis merasa ada yang tidak beres.


“Kamis hari itu, Ibu Euis, yang persis tetanggaaan, sebelah rumahnya Pak Haji Sahroni. Anak Ibu Euis sekolah bareng dengan anaknya Pak Haji Sahroni,” kata Sohib.




Kecurigaan Euis muncul saat anak Sahroni tidak masuk sekolah.


Ia mencoba menghubungi keluarga tersebut untuk menanyakan kabar, namun panggilannya tidak mendapat jawaban.


“Lalu, hari itu juga, Kamis, dikontak. Ibu Euis bertanya, 'bu berangkat tidak', tapi tak dijawab dari keluarga Sahroni."


Kekhawatiran Euis memuncak setelah hingga hari Sabtu (30/8), rumah H. Sahroni masih tertutup rapat dan seluruh anggota keluarga tidak bisa dihubungi.


Merasa ada yang sangat salah, Euis berinisiatif menghubungi Ema, kerabat H. Sahroni yang tinggal di lokasi lain.


Setibanya Ema di lokasi, keputusan berat diambil bersama warga: mendobrak pintu rumah yang terkunci rapat.


Saat pintu terbuka, suasana di dalam rumah terasa janggal. Sepi dan kosong, tidak ada satu pun anggota keluarga di dalamnya.


Saat memeriksa hingga ke lantai dua, beberapa warga mulai mencium bau busuk yang sangat kuat dari arah halaman belakang.


Sumber bau itu akhirnya menuntun mereka pada sebuah gundukan tanah segar yang mencurigakan di dekat pohon nangka.


Jejak kaki manusia yang masih terlihat di sekitarnya semakin menguatkan firasat buruk mereka.


Tanpa menunggu lama, Ema dan warga berteriak meminta tolong, memanggil warga lain untuk membawa cangkul.


Detik-detik penggalian menjadi momen yang mencekam hingga akhirnya tabir horor itu tersingkap.


“Setelah gundukan tanah digali, akhirnya diketahui bahwa, jasad yang terkubur adalah Haji Sahroni dan keluarga,” tutur Sohib.


👇👇



Misteri Dua Mobil Pikap dan Dugaan Perampokan Sadis




Tim Inafis dari Polres Indramayu segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


Sejumlah barang bukti krusial diamankan, termasuk sebuah cangkul, ember kecil, seprai, serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.


Kelima jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk proses otopsi guna memastikan penyebab dan waktu kematian.


“Dalam perkiraan, korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Kalau penyebab pastinya masih menunggu autopsi," kata dia.


Polisi kini mendalami motif di balik pembantaian ini. Dugaan kuat mengarah pada perampokan yang disertai kekerasan.


“Masih dalam pendalaman  Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu, termasuk soal barang-barang yang hilang,” kata Tarno.


Dugaan ini diperkuat oleh kesaksian warga lain, Ami (35), yang mengaku sempat melihat aktivitas tak biasa di depan rumah korban sebelum penemuan mayat.


Ami mengatakan ia melihat ada dua mobil pikap yang berhenti tepat di depan rumah Sahroni.


Kesaksian ini membuka kemungkinan bahwa pelaku berjumlah lebih dari satu orang dan telah merencanakan aksinya dengan matang, termasuk menyiapkan kendaraan untuk mengangkut barang jarahan.


Sumber: Suara

Komentar