Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR

- Senin, 15 September 2025 | 19:55 WIB
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR




NARASIBARU.COM - Timor Leste dilanda kericuhan unjuk rasa di Ibu Kota Dili, Senin (15/9/2025), setelah sekitar 1.000 orang yang mayoritas pelajar memprotes rencana pembelian mobil dinas baru pejabat.


Aksi yang awalnya berlangsung damai ini memanas setelah sekelompok pedemo melempar batu ke gedung parlemen, dan merusak sejumlah kendaraan.


Kantor berita AFP melaporkan, para demonstran berasal dari berbagai universitas. 


Mereka berkumpul di depan kompleks Parlemen Nasional.


Adapun mobil dinas baru yang diprotes adalah Toyota Prado bagi 65 anggota parlemen. Anggarannya sudah disetujui pemerintah tahun lalu.


“Kami meminta para anggota parlemen membatalkan pembelian Prado demi perbaikan diri,” ujar Leonito Carvalho, mahasiswa dari Universidade da Paz di Dili.


“Jika tidak, kami akan tetap berdiri di sini,” tegasnya, dikutip dari AFP.


Polisi lantas merespons tindakan ricuh pedemo dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.


Menurut laporan jurnalis AFP di lokasi, setidaknya empat pengunjuk rasa luka-luka akibat gas air mata dan dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.


Menanggapi kericuhan tersebut, pejabat Kepolisian Nasional Timor Leste, Justino Menezes, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban.


Adapun demo Timor Leste ini pecah setelah beberapa negara lainnya dilanda aksi unjuk rasa yang juga berujung ricuh, seperti Indonesia, Nepal, Serbia, hingga Perancis.


Kontroversi mobil baru pejabat Timor Leste




Kontroversi pengadaan mobil dinas ini menjadi isu sensitif di Timor Leste, negara dengan tingkat kemiskinan tinggi.


Berdasarkan data Bank Dunia, lebih dari 40 persen warga Timor Leste asih hidup di bawah garis kemiskinan.


Negara tetangga Indonesia ini juga menghadapi tantangan besar dalam mengatasi ketimpangan, kekurangan gizi, dan tingginya angka pengangguran.


Sebagai respons terhadap tekanan publik, tiga partai politik besar—Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT), Partai Demokrat, dan Perkaya Persatuan Nasional Putra-Putra Timor—mengeluarkan pernyataan bersama.


Mereka akan meminta parlemen meninjau ulang dan membatalkan rencana pembelian mobil tersebut.


“Pembelian ini tidak mencerminkan kepentingan publik,” demikian isi pernyataan ketiga partai tersebut.


Timor Leste, yang merupakan bekas jajahan Portugis, melepaskan diri dari Indonesia pada 2002.


Meski telah lebih dari 20 tahun merdeka, Timor Leste masih sangat bergantung pada sektor minyak dan gas bumi, dengan sedikit diversifikasi ke sektor ekonomi lainnya.


Sumber: Kompas

Komentar