Walkot Prabumulih Akui Salah Mutasi Kepsek SMPN 1 Usai Dipanggil Kemendagri

- Jumat, 19 September 2025 | 11:55 WIB
Walkot Prabumulih Akui Salah Mutasi Kepsek SMPN 1 Usai Dipanggil Kemendagri




NARASIBARU.COM  - Ekspresi Wali Kota Prabumulih Arlan tampak berbeda saat duduk satu meja dengan Kepala SMPN 1 Roni Ardiansyah di Kemendagri. 


Di hadapan media, Arlan mengakui kesalahannya memutasi Roni hanya karena emosi, sementara Roni yang sempat sedih kini akhirnya mendapat pembelaan.


Arlan dan Roni sama-sama diminta untuk memberikan penjelasan terkait dengan isu yang berkembang di media sosial.


Yakni kabarnya Arlan memecat Roni karena sang kepsek menegur anaknya Arlan bawa mobil ke sekolah.



Akibat teguran kepada anaknya Walkot Prabumulih, Roni pun sempat sedih karena dimutasi.


Tak cuma Roni, satpam SMPN 1 Prabumulih bernama Ageng Wintoro juga kabarnya ikut dipecat.


Kabar pemecatan kepsek dan satpam SMPN 1 Prabumulih itu sontak viral di media sosial hingga memancing amarah publik.


Hingga akhirnya pihak Kemendagri mendengar isu tersebut dan langsung memanggil kedua belah pihak.


Penjelasan Walkot dan kepsek

 

Setelah dipanggil Kemendagri, Arlan dan Roni mengurai klarifikasi kepada media.


Dalam konferensi pers yang digelar Kemendagri pada Jumat (19/9/2025), Arlan menjelaskan kronologi awalnya ia memutasi Roni.



Arlan mengakui kesalahannya yang sewenang-wenang memindahtugaskan Roni dari jabatan kepala sekolah di SMPN 1 Prabumulih.


Arlan bercerita bahwa emosinya terpancing setelah mendengar cerita sang putri.




Awalnya anak Arlan bernama Aura bercerita bahwa ia sedang latihan marching band di dekat sekolah.


"Pada kejadian itu, itu di bukan jam sekolah, tanggal merah tanggal 5. Anak-anak ini latihan drumband jaraknya 150 meter dari sekolahan ke tempat latihan," ungkap Arlan dalam konferensi pers.




Selesai latihan, Aura dan teman-temannya ingin kembali ke sekolah.


Aura pun naik mobilnya diantar sang sopir bersama teman-temannya karena kondisi hujan deras.


 Namun saat tiba di depan sekolah, mobil Aura dilarang masuk ke area lapangan sekolah.


Karena mobilnya tidak diizinkan masuk, Aura dan teman-temannya pun terpaksa masuk ke sekolah sambil hujan-hujanan.


"Pada hari itu hari hujan deras. Mereka (murid) balik ke sekolah. Anak saya ditelepon oleh guru 'Aura kalau mau turun masuklah pakai mobil'. Jadi anak saya diantar sopir bukan dia bawa sendiri. Mau masuk (ke sekolah), tidak boleh (dilarang satpam), langsung dia (Aura) keluar mobil," pungkas Arlan.



Hal itulah yang memicu kemarahan Arlan karena anaknya basah kuyup.


"Begitu dia (Aura) keluar, sudah hujan-hujan. Seluruh anak itu basah semua (kehujanan karena mobil tidak boleh masuk ke sekolah), selesai," ujar Arlan.


Diungkap Arlan, ia ingin meluruskan isu yang menyebut anaknya bawa mobil ke sekolah.


Selama ini kata Arlan, putrinya selalu diantar sopir ke sekolah, bukan bawa mobil sendiri.


"Selama ini anak saya tidak pernah mau masukkan mobil, atau apapun di sekolah, selalu diantar sekolah," pungkasnya.


Setelah kejadian itu, Arlan pun marah dan langsung meminta agar Roni ditegur serta dimutasi.


Arlan juga meminta supaya satpam sekolah tersebut dipindahtugaskan ke Pol PP.


"Sekuriti sudah dikembalikan ke sekolah. Dan memang bukan dikeluarkan, cuma dikasih teguran, aku suruh dia di pol pp sementara. Tapi sudah saya kembalikan," ujar Arlan.



Halaman:

Komentar