Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai BH, Guntur Romli: Gerombolan Ternak yang Mau Permalukan Diri

- Senin, 06 Oktober 2025 | 06:05 WIB
Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai BH, Guntur Romli: Gerombolan Ternak yang Mau Permalukan Diri


Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari seorang pendukung Jokowi. 

Ia mengancam akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) dengan hanya mengenakan BH dan celana dalam. 

Aksi tersebut disebut sebagai bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. 

"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," ujar perempuan itu dalam sebuah konferensi pers dikutip dari Instagram @kata_hati165. 

Ucapan kontroversial itu pun menjadi viral di media sosial. 

Pernyataan itu langsung menuai reaksi keras dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli. 

Menurutnya, aksi itu justru mempermalukan kaum perempuan. 

Rencana itu pun dinilai bukan sebagai bentuk dukungan yang cerdas terhadap Jokowi. 

"Bukan Organisasi Perempuan tapi "Gerombolan Ternak" karena hanya ternak yang mau mempermalukan dirinya untuk menjilat junjungannya. Ini namanya pembodohan. Fanatisme yang harus dikecam. Tak boleh dimaklumi. Apalagi dibela," tulis Guntur Romli pada Sabtu (4/10/2025). 

Klarifikasi Jokowi dukung 2 periode

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan klarifikasi terkait isu dirinya yang mendukung Prabowo-Gibran untuk maju dua periode. 

Klarifikasi itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan Ketua Bidang Politik PSI, Bestari Barus di Bali pada Rabu (1/10/2025) malam. 

Pertemuan keduanya berlangsung di Waroeng Kopi Klothok di kawasan Seminyak. 

"Tadi malam saya bertemu langsung dengan Pak Jokowi di Bali, di Seminyak, di Kopi Klothok. Kalau enggak salah pemiliknya adalah Mbak Titiek (Soeharto). Dan, kemudian kita ngobrol dan ada satu hal yang hanya mungkin dua orang, tiga orang penanya," ujar Bestari seperti dikutip dari acara Interupsi di iNews TV pada Kamis (2/10/2025). 

Bestari pun awalnya bertanya terkait isu dua periode yang disampaikan Jokowi. 

"'Pak, besok malam tuh saya ada di iNews TV, materinya terkait dengan dua periode yang katanya disampaikan oleh bapak pada satu kesempatan'," kata Bestari menirukan ucapannya ke Jokowi. 

Merespons Bestari, Jokowi menegaskan bahwa pernyataannya yang belakangan viral itu merupakan ucapan lama saat masa kampanye. 

"Kata Pak Jokowi, 'Loh, itu apa ndak coba dibuka itu? Itu kan statement lama pada waktu kampanye. Statement lama, kemudian kok dibuka lagi sekarang'," kata Jokowi kepada Bestari. 

Statement itu, kata Jokowi, bertujuan untuk membakar semangat para relawan saat kampanye Pilpres kemarin. 

Menurut Bestari, klarifikasi Jokowi itu menjelaskan bahwa isu dukungan dua periode memiliki makna dua hal. 

"Di situ pertama kali diucapkan pada waktu kampanye tujuannya untuk menyemangati dan pada akhirnya memenangkan pemilu."

"Kalaupun kemudian ditarik itu adalah statement kekinian, itu konfirmasi saja bahwa sekarang ini kan banyak orang yang berusaha membuat pasangan ini berkelahi dan tidak lagi bersama antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Sehingga dengan ketulusannya Pak Prabowo mengatakan saya dukung 2 periode," katanya. 

Jokowi dukung 2 periode

Sebelumnya, Jokowi telah memberikan arahan kepada kelompok relawannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran selama dua periode.

"Sejak awal saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu," kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025).

Saat ditanya apakah instruksi tersebut merupakan keinginan pribadinya, Jokowi enggan menjawab secara gamblang. Namun, ia kembali menegaskan arahan tersebut.

"Ya, memang sejak awal saya menyatakan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Pak Presiden Prabowo Subianto dua periode. Itu saya sampaikan ke relawan," tegas Jokowi.

5 tahun terlalu singkat

Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Fredy Damanik mengatakan bahwa masa pemerintahan selama lima tahun terlalu singkat untuk merealisasikan program-program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kelompok relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran selama dua periode.

"Waktu lima tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran," ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).

Jokowi, kata Fredy, selalu meminta kelompok relawan pendukungnya untuk mengawal dan menyukseskan program pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Presiden Jokowi kerap kali menyatakan bahwa relawan harus mengawal, memastikan, dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya," ujar Fredy.

Di samping itu, Prabowo dinilai sebagai sosok penerus Jokowi yang pernah memimpin Indonesia selama dua periode.

Fredy pun mengungkit kembali tema kampanye dari pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 yang juga mengusung keberlanjutan.

"Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi," ujar Fredy.

Sumber: tribunnews
Foto: TURUN PAKAI BH - Politikus PDIP Guntur Romli merespons terkait pernyataan seorang pendukung Jokowi yang ancam demo hanya memakai BH dan celana dalam ke depan Mabes Polri. (Kompas.com/Tria Sutrisna dan tangkapan layar Instagram kata_hati165)/Kompas.com/Tria Sutrisna dan tangkapan layar Instagram kata_hati165

Komentar