Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan

- Jumat, 10 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan


Presiden Peru Dina Boluarte resmi dimakzulkan oleh Kongres pada Jumat waktu setempat, 10 Oktober 2025. 

Pemakzulan dilakukan hanya beberapa jam setelah berbagai fraksi politik mengajukan mosi dengan alasan ketidakmampuan moral Boluarte untuk memimpin negara. 

Dalam sidang tersebut, mayoritas anggota Kongres sepakat untuk mencopotnya dari jabatan.

Tak lama setelah pemungutan suara berlangsung, Ketua Kongres Jose Jeri langsung dilantik sebagai presiden baru menggantikan Boluarte.

Politisi berusia 38 tahun dari Partai konservatif Somos Peru itu menyampaikan pidato pertamanya setelah pelantikan. 

“Musuh utama kita ada di jalanan: geng kriminal. Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan," ujar Jeri, dengan mengenakan selempang bendera nasional, seperti dimuat Reuters. 

Sementara itu, ratusan warga berkumpul di luar gedung Kongres untuk menyaksikan proses bersejarah tersebut. Sebagian merayakan keputusan pemakzulan dengan membawa bendera, menari, dan memainkan alat musik. 

Kabar beredar bahwa Boluarte tengah mempertimbangkan mencari suaka ke Kedutaan Ekuador.

Dalam pidato terakhirnya di Istana Kepresidenan, Boluarte mengakui keputusan Kongres yang sebelumnya juga telah mengangkatnya sebagai presiden pada akhir 2022. 

“Kongres yang sama kini memutuskan pencopotan saya, dengan segala implikasinya bagi stabilitas demokrasi negara kita. Di setiap saat, saya menyerukan persatuan," ujarnya. 

Boluarte dikenal sebagai salah satu pemimpin paling tidak populer di dunia dengan tingkat dukungan hanya 2-4 persen. 

Ia dituduh memperkaya diri secara ilegal dan dianggap bertanggung jawab atas tindakan keras aparat terhadap demonstrasi pro-Pedro Castillo, pendahulunya. Namun, dirinya membantah semua tuduhan tersebut.

Pemakzulan ini memperpanjang daftar panjang pergantian kepemimpinan di Peru, yang telah memiliki tujuh presiden sejak 2016. Dukungan partai-partai kanan yang sebelumnya menjadi sekutunya turut mempercepat proses pemakzulan. 

Tokoh politik Rafael Lopez dan Keiko Fujimori, yang ikut mendukung pencopotan, diperkirakan akan maju dalam pemilu presiden pada April 2026.

Sumber: rmol
Foto: Presiden Peru Dina Boluarte (Foto: Reuters)

Komentar