NARASIBARU.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar Mahfud MD membuat laporan terkait dugaan mark up proyek Kereta Cepat Whoosh. Mahfud MD pun menilai hal tersebut tidak masuk akal.
Menurutnya, KPK bisa langsung memeriksa dugaan kasus tersebut tanpa adanya laporan. Apalagi, lembaga tersebut memiliki kewenangan dalam memeriksa kasus terkait korupsi.
"Sekarang ini kalau hal seperti itu nggak mesti laporan. Langsung diselidiki, nggak perlu laporan-laporan, nggak masuk akal," ujar Mahfud di Jakarta dikutip Sabtu (18/10/2025).
Tak cuma itu, eks Menko Polhukam ini juga meminta agar KPK memanggil Anthony Budiawan dan bukan dirinya. Sebab, yang menyampaikan adanya dugaan mark up dalam proyek Whoosh adalah Anthony.
"Kalau mau menyelidiki betul ke KPK, panggil Anthony Budiawan karena dia yang bilang di situ sebelum saya kan sayang bilang 'ini Anthony Budiawan bilang begitu', kan," ungkapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo meminta agar setiap warga negara yang mengetahui informasi terkait tindak pidana korupsi menyampaikan hal itu kepada KPK melalui saluran pengaduan.
Budi juga mengingatkan agar laporan tersebut dilengkapi informasi atau data awal. Dengan begitu,proses penelaahan dan verifikasi yang dilakukan KPK menjadi lebih presisi.
“Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” ucapnya.
Sementara itu, Mahfud MD dalam video yang diunggah di YouTube pribadinya mengatakan proyek Whoosh memakan anggaran 17 juta dolar AS per kilometer (km) di China. Sedangkan saat proyek itu dikerjakan di Indonesia, anggarannya membengkak jadi 52 juta dolar AS per km.
"Ada dugaan mark up. Dugaan mark up-nya begini, itu harus diperiksa uang lari ke mana. Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS, tapi di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ujar Mahfud dalam video yang diunggah channel YouTube Mahfud MD Official
Sumber: inews
Artikel Terkait
Warisan Salah Arah dari Proyek Ambisius Jokowi
Sejarawan Dorong Tayangan Trans7 Jadi Bahan Renungan Pesantren: Apakah Itu Benar Kesopanan yang Diajarkan Islam?
Beredar Foto-Foto Diduga Pelaku Bullying Timothy hingga Video Permintaan Maaf
Turki Lebih Ngeri dari Iran, ini 6 Ketakutan Tokoh Israel Terkait Kekuatan Negeri Erdogan