Kasus Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh berbiaya ratusan triliun masih menarik perhatian publik karena ada dugaan korupsi dalam pembangunannya.
Politisi dan pemilik podcast Akbar Faizal Uncensored, Akbar Faizal, melalui laman X mengungkap hal baru, dimana menurutnya ada lima orang yang dipecat karena menolak Whoosh.
Namun nama lima orang yang dipecat Jokowi ini tak dibeberkan Akbar, kecuali nama mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan.
“Selain Ignatius Jonan, ada empat orang lainnya yang dipecat karena menolak Whoosh,” ujar Akbar Faizal di laman X, Rabu (29/10).
Diketahui Jonan diganti pada 27 Juli 2016 lalu. Saat bersamaan dengan reshuffle Jonan, juga dilakukan pergantian kepada beberapa menteri.
Namun Jonan kembali bergabung dalam Kabinet Kerja era Jokowi. Pada 14 Oktober 2016, Ia dilantik sebagai Menteri ESDM, sementara Arcandra Tahar diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM.
Pada momen 27 Juli 2016 atau reshuffle era Jokowi, ada beberapa menteri yang diganti seperti Rizal Ramli, Marwan Jafar, Ignasius Jonan, Sudirman Said, Saleh Husin, Anies Baswedan, Yuddy Chrisnandi, Ferry Mursidan Baldan.
Mahfud MD Bongkar di Podcast
Sebelumnya, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menuturkan, proyek Whoosh yang awalnya ditawarkan ke Jepang dengan skema antarpemerintah (G2G) justru dialihkan ke China, dengan bunga pinjaman yang jauh lebih tinggi dan pembengkakan biaya yang signifikan.
“Dulu pada awalnya, rencana kereta api cepat yang kemudian bernama Whoosh ini adalah perjanjian G2G (Government to Government) antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Indonesia,” katanya.
“Disepakati pada waktu itu berdasarkan hitungan ahli dari UI dan UGM, itu bisa dibangun dengan bunga 0,1 persen dengan Jepang. Tiba-tiba sesudah Jepang minta kenaikan sedikit, oleh pemerintah dibatalkan, dipindah ke China,” ujar Mahfud dalam kanal YouTube Mahfud MD Official.
Mahfud juga menyoroti sikap sejumlah pihak yang sejak awal menilai proyek tersebut tidak layak dijalankan, termasuk mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan pakar transportasi Agus Pambagio.
Menurut Mahfud MD, Jonan sempat menolak proyek tersebut karena dianggap tidak feasible atau tidak layak secara ekonomi.
“Ketika mau dipindah ke China, waktu itu Menteri Perhubungan, Pak Ignasius Jonan, menyatakan tidak setuju. ‘Ini tidak feasible’, kata Pak Jonan. Pak Jonannya dipecat, digantikan,” ujarnya.***
Sumber: pojoksatu
Foto: Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan/Net
Artikel Terkait
Isu Ijazah Palsu Jokowi dan Diamnya Prabowo
Gaya Hidup Mahasiswi UNS Penerima KIP yang Ketahuan Dugem: Circle Hedon, ke Kampus Jalan Kaki
Menkeu Purbaya Pamer Topi 8% Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Alasan Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier, Singgung soal Kejujuran