"Ternyata Budi Arie dengan relawan politiknya, barisan politiknya mentok kanan kiri, tidak ada satu pun yang tertarik untuk merekrut dan mengajak Budi menjadi bagian dari mereka," tegasnya.
Lebih jauh, ia melihat munculnya semacam paradoks terkait klaim kekuatan Projo. Di satu sisi, relawan tersebut sering diagungkan sebagai kekuatan besar yang mengantar Joko Widodo menang dua kali dan turut mendukung kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024. Bahkan, Projo menyatakan siap kembali memenangkan Prabowo untuk periode kedua 2029. Namun kenyataannya berbeda.
"Kalau yang kita tahu bahwa Budi Arie ditolak masuk Gerindra dan PSI pun tidak mau, ini menegaskan bahwa Projo dan Budi Arie bukan siapa-siapa," kata Adi.
Ia menyebut klaim kehebatan Projo mungkin hanya berlaku bagi kelompok tersebut, namun tidak terbukti ketika diuji di hadapan partai-partai politik.
"Bahwa mereka punya klaim sebagai relawan politik hebat mungkin bagi mereka iya, tapi ternyata diuji coba ke partai lain, ternyata bukan apa-apa juga Projo ini," pungkas Adi.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Tanggapi Ancaman Serangan AS ke Venezuela, Maduro: Anda Ingin Jadikan Amerika Latin Gaza Kedua?
Sosok Bripka Abdul Salman, Polisi & Pelatih Paralayang Meninggal saat Bela Tante dari Amukan ASN
Kecanduan Judi Online, Pria Ini Tipu Sejumlah Wanita Lewat Aplikasi Kencan hingga Curi Sepeda Motor
BREAKING NEWS: Korban Dugaan Bully SMPN 19 Tangsel Meninggal, Sempat Kritis