NARASIBARU.COM - Berita mengejutkan datang dari Rusia yang tengah berkonflik dengan Ukraina, di mana pimpinan kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas.
Menurut sejumlah sumber, Prigozhin menjadi korban kecelakaan pesawat pada Rabu (23/8/2023).
Namun belum ada pernyataan pasti dari otoritas setempat terkait kematian sosok yang sempat melakukan pemberontakan dan kudeta pada pemerintah dan Presiden Rusia Vladimir Putin itu.
Prigozhin dilaporkan berada di dalam pesawat yang jatuh dalam sebuah penerbangan antara Moskow dan Saint Petersburg.
Pesawat tersebut membawa 10 orang, termasuk tiga awak.
Tidak ada yang selamat dalam kecelakaan ini.
Panglima perang berusia 62 tahun, yang menantang otoritas Vladimir Putin dalam pemberontakan tanggal 23 Juni, terdaftar dalam manifes atau daftar penumpang jet bisnis Embraer Legacy.
Pesawat itu yang terbang dari langit di wilayah Tver, sekitar 96 km (60 mil) di utara ibu kota Moskow.
Menurut otoritas penerbangan sipil Rosaviatsia, Dmitry Utkin, salah satu pendiri Wagner dan mantan perwira pasukan khusus intelijen militer Rusia, juga berada di dalamnya.
Pelacak online Flightradar24 menunjukkan bahwa Embraer Legacy 600 (nomor pesawat RA-02795) yang membawa Prigozhin telah hilang dari radar pada pukul 18.11 waktu setempat.
Jenazah sepuluh orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh itu telah ditemukan di lokasi, dan operasi pencarian telah selesai, kata kantor berita Interfax, mengutip layanan darurat.
Apa penyebab kecelakaan?
Penyebab kecelakaan itu belum jelas, namun video yang beredar di saluran Baza Telegram-- yang terkait erat dengan dinas keamanan Rusia-- menunjukkan sebuah pesawat menukik.
Data pelacakan penerbangan tidak memberikan indikasi adanya panggilan darurat atau darurat dalam penerbangan, dan pesawat masih mendaki ke ketinggian ideal ketika menghilang dari radar.
Saluran media yang terhubung dengan Wagner dengan cepat mengklaim bahwa rudal pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut, tanpa menyebutkan bukti.
Perseteruan Prigozhin yang sudah berlangsung lama dengan militer Rusia yang terkepung, dan pemberontakannya yang gagal, akan memberikan banyak motif bagi aparat negara di bawah pemerintahan Putin untuk membalas dendam.
Pemberontakan tersebut, yang berakhir ketika kesepakatan antara Prigozhin dan Kremlin terhenti, menandai ancaman paling signifikan terhadap otoritas Putin selama beberapa dekade kekuasaannya.
Ketika berita tentang kecelakaan itu tersiar, presiden sedang menghadiri konser memperingati Pertempuran Kursk tahun 1943 dan memuji pasukan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Mikhail Podolyak, kepala penasihat presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan kematian Prigozhin yang dilaporkan menunjukkan “jelas bahwa Putin tidak memaafkan siapa pun atas teror yang dilakukannya”.
Kesepakatan Prigozhin untuk mengakhiri pemberontakan adalah “surat perintah kematian”, tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya “memantau” situasi dengan cermat.
Sementara Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak terkejut dengan laporan tersebut, dan menambahkan bahwa “tidak banyak yang terjadi” di Rusia bahwa Putin juga tidak ketinggalan.
Saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner mengatakan Prigozhin telah meninggal. Akun Grey Zone mengatakan dia “dibunuh akibat tindakan pengkhianat Rusia”.
Dalam gambar yang diposting oleh akun media sosial pro-Wagner lainnya yang menunjukkan puing-puing yang terbakar, terlihat sebagian nomor ekor yang cocok dengan jet tersebut.
Prigozhin dilaporkan pernah menggunakan pesawat itu sebelumnya, termasuk tak lama setelah pemberontakan bersenjata gagal.
Jet pribadi kedua yang terhubung dengan Prigozhin, yang juga tampaknya menuju ke St Petersburg, kembali ke Moskow dan mendarat, menurut data pelacakan penerbangan.
Pemberontakan Grup Wagner
Dikutip AFP, Kepala kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan pada Sabtu (24/6/2023) bahwa dia telah menyeberang ke Rusia dengan pasukannya untuk menggulingkan kepemimpinan militer Moskow.
Prigozin membulatkan tekad dan menyatakan dia dan 25.000 pejuangnya siap mati untuk mencapai tujuan tersebut.
Wagner yang mempelopori banyak serangan Rusia di Ukraina, kini dikabarkan telah memasuki kota Rostov-on-Don di Rusia selatan dan menguasai situs militernya.
"Kami berada di dalam markas (tentara), sekarang jam 7:30 (0430 GMT)," kata Prigozhin dalam sebuah video di Telegram.
“Situs militer di Rostov, termasuk lapangan terbang, berada di bawah kendali,” tambahnya.
Prigozhin meminta warga Rusia untuk tidak mempercayai apa yang diberitahukan kepada mereka di televisi pemerintah tentang perang di Ukraina.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh
Siap Tanggung, Prabowo Minta Jalur Whoosh Dilanjut hingga Banyuwangi Jawa Timur
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci