SURYA.CO.ID - Berikut ini detik-detik dan kronologi Manajer Timnas Sumardji dipukuli saat Indonesia bekuk Thailand 5-2 di final SEA Games 2023.
Penantian selama 32 tahun, Indonesia akhirnya sabet medali emas SEA Games setelah mengalahkan Thailand di partai final.
Simak pula di artikel ini biodata Sumardji, perwira polisi yang kini menjadi manajer Timnas Indonesia.
Laga Indonesia vs Thailand berjalan panas.
Baca juga: Hasil Skor Timnas Indonesia vs Thailand 5-2, Diwarnai Hujan Kartu Merah, Garuda Sukses Raih Emas!
Bahkan Manajer Timnas Indonesia U-22, Sumardji sempat dipukuli akibat ricuh dengan staf pelatih dan pemain Thailand.
Kericuhan berawal ketika laga Timnas Indonesia U-22 vs Thailand harus dilanjutkan ke babak extra time.
Thailand mampu menyamakan skor menjadi 2-2 di penghujung babak kedua.
Ketika laga extra time dimulai, striker Timnas Indonesia, Irfan Jauhari langsung mencetak gol yang membuat skor berubah menjadi 3-2.
Setelah gol tersebut, kericuhan pun terjadi di bench kedua tim.
Tampak para pemain dan staf pelatih kedua tim saling hajar di pinggir lapangan.
Kamera sempat menangkap ketika manajer Timnas Indonesia U-22, Sumardji dipukuli beberapa staf pelatih Thailand.
Terlihat wajah Sumardji memerah dengan bagian hidung dan mulut agak berdarah.
Akibat insiden itu, wasit mengeluarkan beberapa kartu merah kepada para pemain dan staf pelatih kedua tim.
Bek Timnas Indonesia U-22, Komang Teguh menjadi salah satu pemain yang diberikan kartu merah.
Situasi makin memanas karena para pemain kedua tim juga terlibat friksi.
Hingga wasit akhirnya mengeluarkan sejumlah kartu merah.
Pemain Indonesia, Komang Teguh dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart diganjar kartu merah karena terlibat kericuhan.
Sementara dua orang ofisial Thailand juga diganjar kartu merah.
Setelah pertandingan dilanjutkan, Thailand kembali kehilangan pemainnya yakni Jonathan Khemdee setelah mendapatkan kartu kuning kedua hingga harus bermain dengan 9 orang.
Drama sebenarnya baru dimulai pada menit ke-97 ketika Irfan Jauhari mencetak gol.
Meski gol tersebut seharusnya menjadi momen meriah, situasi malah berubah menjadi kacau balau.
Sebelumnya, saat Thailand menyamakan kedudukan menjadi 2-2, mereka sempat melakukan selebrasi di depan bangku pemain Timnas Indonesia, yang tentunya dianggap sebagai provokasi.
Saat Irfan Jauhari mencetak gol, sebenarnya tidak ada selebrasi berlebihan.
Namun, tak lama setelah itu, tampak kericuhan terjadi di layar televisi.
Sumardji, manajer Timnas Indonesia, tampak didorong, yang kemudian berujung pada hujan kartu merah.
Meski demikian, pertandingan tetap berlanjut, dan hingga akhirnya ndonesia menang dengan skor 5-2.
Insiden ini tentunya akan menjadi bahan pembicaraan hangat setelah pertandingan.
Karena menunjukkan betapa tingginya emosi dan taruhan yang terlibat dalam olahraga ini.
Berikut ini profil dan biodata Kombes Pol Sumardji
1. Asli Nganjuk
Kombes Pol Sumardji lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 12 Februari 1972.
Sumardji alumnus dari sekolah calon perwira (Secapa) tahun 2001 juga alumnus sekolah staf dan pimpinan (Sespim) Polri angkatan 55.
Sebelum menjabat Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjabat sebagai Wadir Polairud Polda Metro Jaya.
Dia juga pernah menduduki jabatan sebagai Kasubdit Regident Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
2. Prestasi di sepakbola
Pada tahun 2016, Sumardji ditunjuk sebagai manager Bhayangkara FC.
Berkat tangan dingin pria berusia 46 tahun ini, Bhayangkara FC berhasil menjadi juara 1 pada liga 1 Indonesia pada 2017.
Tak hanya itu, AKBP Sumardji yang dipercaya sebagai manager tim nasional U-22, berhasil meraih juara AFF pada 2019 usai mengalahkan Thailand 2-1 di Vietnam.
Lagi, AKBP Sumardji memiliki andil sangat menentukan dalam capaian tim nasional sebagai runner pada pesta olah raga Sea Games di Filipina 2019.
Kini Sumardji sukses mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023. (*)
Artikel ini sebelumnya tayang di WartaKota
Sumber: surabaya.tribunnews.com
Artikel Terkait
Refly Harun Sentil Tukang Ngadu yang Cari Cuan dari Pasal Karet UU ITE
Lapor Sendiri Soal Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Persilakan Polisi Periksa Keaslian Ijazahnya
Bejat! Pria Paruh Baya di Wonogiri Setubuhi Bocah Kelas 6 SD di Rumah Korban Sudah 7 Kali
Prabowo Mulai Tak Butuh Orang Titipan Jokowi