"Kita menyepakati dengan Amin juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan Amin karena merasakan hal yang sama," ungkap Hasto.
Hasto berharap, pada pesta demokrasi lima tahunan ini semua pihak harus mengindahkan demokrasi itu sendiri.
"Sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan, bukan pada elite, dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," tuturnya.
Lebih jauh, Hasto merasa prihatin dengan cara-cara yang antidemokrasi tersebut masif terjadi menjelang Pemilu 2024. Padahal seharusnya demokrasi di Indonesia bergerak maju ke depan, bukan sebaliknya.
"Karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang, bahkan terjadi the darkness of Indonesian democracy. Ini yang kami sangat prihatin," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Viral Penampakan Masjid Jokowi di Abu Dhabi, Reaksi Netizen Bikin Ngakak
Prabowo Akan Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Dikembalikan Koruptor
Aplikasi Maxim: Solusi Praktis untuk Perjalanan dan Penghasilan Tambahan di Indonesia
AHY Pastikan APBN Bakal Ikut Menanggung Utang Whoosh