NARASIBARU.COM - Warga Israel yang anggota keluarganya masih disandera Hamas marah seusai bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pertemuan ini dilakukan saat Israel kembali menggelar pengeboman ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata selama satu pekan yang berhasil memulangkan 100 sandera Hamas berakhir.
"Nasib 138 warga Israel yang masih disandera di Gaza masih belum diketahui. Saya mendengar cerita yang menghancurkan hati saya, saya mendengar tentang kehausan dan kelaparan, mengenai penganiayaan fisik dan mental," kata Netanyahu dalam konferensi pers, Selasa (6/12/2023).
"Saya mendengar dan Anda juga mendengar mengenai pelecehan seksual dan kasus-kasus pemerkosaan brutal tidak seperti apa pun," ujarnya.
Mendengar ocehan Netanyahu, sejumlah kerabat sandera yang hadir langsung meninggalkan pertemuan dengan wajah kesal dan nada kritis terhadap pemerintah.
Dani Miran, yang putranya disandera Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu mengatakan, ia merasa kecerdasannya dihina oleh pertemuan tersebut. Ia ingin segera pergi di tengah-tengah pertemuan.
"Saya tidak akan menjelaskan secara terperinci apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, tetapi seluruh pertunjukan ini sangat buruk, menghina, dan berantakan," katanya kepada Channel 13 Israel, dan mengatakan pemerintah membuat 'lelucon yang tidak lucu' atas masalah ini.
"Mereka mengatakan 'kami telah melakukan ini, kami telah melakukan itu'." (Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya) Sinwarlah yang mengembalikan orang-orang kami, bukan mereka. Saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendikte. Mereka tidak mendikte satu langkah pun," lanjut Miran.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026