NARASIBARU.COM - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengaku merisaukan joget "gemoy" Prabowo Subianto yang dinilai kerap dilakukan tanpa memperhatikan situasi.
Reza mengaku khawatir dengan kapasitas executive functioning capres nomor urut 2 tersebut.
Executive functioning sendiri adalah seperangkat proses kognitif yang terkait kemampuan manusia mengelola informasi kemudian membuat keputusan yang solid.
"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh, dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara (yang saya risaukan)," kata Reza di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Reza mengaku mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019, dan terpukau oleh kegesitan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Menurutnya, joget "gemoy" Prabowo adalah strategi pencitraan diri untuk meyakinkan masyarakat bahwa ia sehat.
Reza menyebut hal serupa pernah dilakukan Donald Trump (mantan Presiden Amerika Serikat) dan Boris Yeltsin (mantan Perdana Menteri Rusia).
Kedua tokoh itu diketahui juga berjoget dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat.
Akan tetapi, Reza menyebut Trump dan Yeltsin asyik bergoyang hanya saat berada di panggung atau saat musik mengalun.
Itu pun hanya satu-dua kali.
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026