Bukan Kemenangan, Tost Ungkap Target Utama Saat Pimpin AlphaTauri

- Minggu, 21 Mei 2023 | 11:31 WIB
Bukan Kemenangan, Tost Ungkap Target Utama Saat Pimpin AlphaTauri

Durasi tugasnya sebagai bos tim F1 hanya bisa dikalahkan oleh Christian Horner, yang mulai bekerja di Red Bull setahun lebih awal. Meskipun tim asal Italia ini belum bisa menyamai tim saudaranya itu dalam hal hasil, namun bukan itu tujuannya.

Fokusnya selalu untuk melatih pembalap muda. Tost membantu menciptakan dua juara dunia untuk Red Bull, yakni Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Jebolan Toro Rosso lainnya telah memantapkan diri mereka di F1 atau mencari kesuksesan yang konsisten di Formula E atau WEC.

Kemenangan GP Italia yang diraih oleh Vettel pada 2008 dan Pierre Gasly 12 tahun kemudian adalah yang paling menonjol dalam hal statistik.

Namun, Tost sendiri lebih memilih untuk mempertimbangkan gambaran lebih besar daripada hasil individu, setelah menciptakan organisasi yang kuat di atas fondasi sederhana dari mantan tim Minardi.

"Ketika Dietrich Mateschitz menelepon saya dan berkata, pergilah sekarang ke Italia," ia menjelaskan momen paling berkesan. "Dan ketika saya datang ke sana dan melihat bagaimana bentuknya, karena saya tidak percaya bahwa ini adalah infrastruktur untuk tim F1! Dan kemudian membangun tim.

"Anda tahu, itu bukanlah salah satu hal yang menarik. Itu adalah waktu yang fantastis untuk membangun bersama tim, Scuderia AlphaTauri, dan pada awalnya, Toro Rosso. Dan saya harus mengatakan bahwa di Italia, terutama Emilia Romagna dan Faenza, itu adalah daerah yang fantastis.

"Di sana ada orang-orang yang sangat baik, ada orang-orang yang antusias. Mereka memiliki gairah untuk F1, mereka suka bekerja. Sungguh menyenangkan bisa membangun semuanya bersama orang-orang ini.

"Itu bukan hanya satu sorotan, tentu saja Anda akan melihat sekarang seseorang dapat mengatakan dua kemenangan di Monza bagus. Tidak, secara umum itu adalah segalanya. Dan juga untuk melihat bahwa tim bekerja dengan baik.

"Mateschitz mengatakan bahwa Anda harus mendidik para pembalap muda. Kemudian jika Anda melihat Vettel memenangi balapan dan kejuaraan, sama halnya dengan Verstappen atau Daniel Ricciardo yang memenangi balapan serta (Carlos) Sainz dan (Pierre) Gasly.

"Itu bagus. Melihat sekarang bagaimana Yuki (Tsunoda) berkembang, dan kemudian (Nyck) de Vries juga akan sampai di sana. Jadi, ini adalah perasaan yang bagus untuk tim."

Apakah pria Prancis tersebut bangga bisa terlibat begitu dekat dalam karier mereka?

"Saya tidak suka kata 'bangga',” ia menjawab. "Saya tidak punya alasan untuk bangga tentang apa pun. Ini adalah tim. Dan tim melakukan pekerjaan yang sangat baik, saya harus katakan, juga dalam mendidik para pembalap muda, karena ini jauh lebih rumit dan beban kerja yang jauh lebih tinggi daripada yang dipikirkan orang.

"Dan para insinyur kami, terutama insinyur data dan insinyur balap, menghabiskan banyak waktu dengan para pembalap muda, duduk bersama, menganalisis balapan dan menganalisis kualifikasi, latihan bebas.

"Ini membutuhkan banyak usaha. Oleh karena itu, saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim dan para insinyur untuk pekerjaan mereka yang baik.”

Tepat sebelum GP Azerbaijan, rumor mulai beredar di sekitar AlphaTauri. Ada yang mengatakan bahwa direktur olahraga Ferrari, Laurent Mekies, akan kembali ke Faenza, meskipun tidak jelas bakal diplot di mana.

Namun, logikanya, Mekies hanya bisa berperan sebagai prinsipal, yang berarti Tost akan keluar.

Kebenaran muncul dalam sebuah siaran pers yang buru-buru dikeluarkan oleh tim sebelum Baku atas permintaan khusus Tost, untuk menghentikan rumor tersebut. Ya, dia akan pergi karena melihat pada usia 67 tahun, sudah waktunya untuk pensiun dan melanjutkan hidup.

Mekies memang akan bergabung, tetapi pada waktu yang telah disepakati oleh Ferrari, untuk bekerja bersama CEO baru, mantan anggota FIA, Peter Bayer.

Tost tidak diragukan lagi tulus dalam pernyataannya bahwa ini adalah keputusannya, yang bahkan telah didiskusikan dengan Mateschitz sebelum kematian bos Red Bull tersebut.

Namun, ini juga merupakan waktu untuk perubahan di AlphaTauri saat perusahaan utama melakukan reorganisasi di era pasca-Mateschitz. Horner tentu saja mendukung pengaturan kepemimpinan bercabang dua yang baru, yang menurutnya berpotensi meningkatkan sinergi antara kedua tim.

Franz Tost, Team Principal, Toro Rosso, and Max Verstappen, Toro Rosso

Photo by: Steven Tee / Motorsport Images

"Ini adalah keputusan saya," ucap Tost. "Ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu, saya juga sudah mendiskusikannya dengan Dietrich Mateschitz pada waktu itu. Karena saya sekarang sudah berusia 67 tahun.

"Dan ketika saya masih muda, saya selalu berkata pada diri saya sendiri jika Anda berada di posisi terdepan, maka Anda tidak boleh terpaku pada kursi, Anda harus memberikan posisi ini kepada orang yang lebih muda, orang yang lebih pintar, orang yang kreatif, orang yang termotivasi.

"Sekarang, saya akan memasuki usia 70-an, dan inilah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya mencintai F1. Tapi ini adalah sebuah cerita yang harus diakhiri. Dan terutama sekarang dengan solusi bersama Peter Bayer sebagai CEO dan dengan Laurent Mekies, kami memiliki dua orang fantastis yang akan menggantikan saya. Saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk keluar dari F1."

Sebagai bagian dari kesepakatan kepergiannya, Tost akan tetap memegang peran sebagai konsultan, meskipun ia menegaskan bahwa ia tidak akan ikut campur dalam urusan bos-bos baru.


Halaman:

Komentar

Terpopuler