Rusia dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam telah menentukan titik-titik persamaan kepentingan dan arah kerjasama yang penting. Rincian tersebut diungkapkan pada Forum Ekonomi Internasional XIV «Rusia - Dunia Islam: KazanForum» 2023 yang telah diadakan pada tanggal 18-19 Mei di Kazan.
«Dalam enam tahun terakhir, perdagangan Rusia dengan negara-negara Islam telah meningkat dua kali lipat dan pada tahun yang lalu mencapai rekor $135 miliar. Menyimpan dinamika ini adalah tugas kita», ujar Maksim Reshetnikov, Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia.
Dia menyebutkan lima arah kerjasama yang akan mengembangkan tren tersebut:
1. Hubungan perdagangan dan pembentukan pasar bersatu. «Saat ini kami sedang memperluas geografi untuk perjanjian perdagangan bebas barang-barang. Pada tingkat Komisi Ekonomi Eurasia, negosiasi dengan Iran sedang berlangsung. Kami bekerja sama dengan Mesir, Indonesia, dan Uni Emirat Arab».
2. Investasi. «Utamanya dalam rantai perdagangan dan logistik. Salah satu proyek investasi yang paling penting adalah Koridor Transportasi Internasional «Utara-Selatan». Selain itu, puluhan proyek di sektor industri dan energi sedang diimplementasikan di negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara. Di negara-negara Afrika, pengembangan produksi minyak, gas, uranium, dan bijih besi sedang berlangsung. Di negara-negara CIS, terdapat proyek-proyek di sektor agroindustri, manufaktur otomotif, pembangunan peralatan kereta api, dan industri kimia».
Menurut Reshetnikov, pada tahun yang lalu terjadi pertumbuhan investasi Rusia yang mencatat rekor di negara-negara Dunia Islam, terutama melalui kerja sama industri di berbagai zona industri dan taman teknologi. «Titik daya tarik investasi yang kuat adalah ketika perusahaan Rusia menjalin bisnis bersama perusahaan-perusahaan negara-negara Islam dalam pengolahan produk secara mendalam».
3. Pertanian. Rusia tetap menjadi pemasok pertanian yang andal secara global. Tahun lalu, ekspor biji-bijian ke negara-negara Islam meningkat 24%, sementara ekspor pupuk meningkat 80%. «Kami siap untuk terus memperluas pasokan produk halal. Kami telah memiliki lembaga sertifikasi Halal domestik pertama. Tujuan kita adalah mencapai pengakuan sertifikat oleh negara-negara konsumen utama, agar kami dapat mengekspor produk ini tanpa hambatan tambahan».
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid