JADI PETUNJUK Terkuak Isi Pilu Chat Terakhir Anak Kemehub dengan Ibu Sebelum Tewas dari Lantai 8

- Jumat, 26 Mei 2023 | 09:00 WIB
JADI PETUNJUK Terkuak Isi Pilu Chat Terakhir Anak Kemehub dengan Ibu Sebelum Tewas dari Lantai 8

TRIBUNTRENDS.COM - Terungkap kronologi detik-detik terakhir sebelum Basman Nafa Yasykura, putra pejabat Kemenhub ditemukan tewas dari lantai 8 sgedung sekolahan, Rabu (24/5/2023).

Sebelum Basman Nafa Yasykura ditemukan tewas dari lantai 8, rupanya putra pejabat Kemenhub ini sempat chatingan via WhatsApp dengan sang ibu.

Chat terakhirnya antara Basman Nafa Yasykura dengan sang ibu pun kini jadi petunjuk baru.

Kasus kematian siswa SMP usia 15 tahun itu akhirnya diselidiki oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Siswa SMP Tewas Jatuh dari Lantai 8, Anak Pejabat Kemenhub, Keluarga Merasa Janggal: Kaki Hancur

Sebab keluarga Basman merasakan beberapa kejanggalan dari kematian pelajar berprestasi tersebut.

Dua kejanggalan atas kematian Basman tersebut sebelumnya diungkap paman almarhum, Andy Setiadi.

Andy menyebut keluarga terkejut kala mengetahui barang-barang milik korban tercecer.

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di musala, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," ungkap Andy Setiadi dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Makassar.

Selain karena temuan bukti, keluarga juga mencurigai kematian Basman lantaran luka di tubuh korban.

"Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan," kata Andy.

"Sini (bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga, terus belakangnya itu memar biru-biru semua," sambungnya.

Baca juga: ANAKNYA Tewas dari Lantai 8, Istri Pejabat Kemenhub Ini Bukan Orang Sembarangan, Profesinya Mulia

"Saya kurang tahu tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya.

Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga," pungkas Andy.

Kesimpulan Polisi Soal Kematian Basman

Atas kecurigaan dari pihak keluarga, kepolisian pun mengurai fakta terbaru.

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengungkap hasil pemeriksaan CCTV sekolah.

Dari rekaman CCTV terlihat detik-detik Basman naik lift dari lantai 1 menuju lantai 8.

Lalu dari lantai 8, Basman naik ke atas alias balkon menggunakan tangga.

Tak berselang lama dari momen tersebut, Basman pun ditemukan tergeletak bersimbah darah di lapangan voli.

Jasad Basman pertama kali dilihat oleh petugas kebersihan sekolah.

Atas kasus tersebut, polisi menduga penyebab kematian Basman adalah akibat bunuh diri.

"Kita simpulkan korban bunuh diri, tapi motif bunuh diri kita belum temukan masih penyelidikan karena kita mau cek dulu," ujar AKBP Ridwan Hutagaol pada Kamis (25/5/2023).

Chat Terakhir Almarhum

Lebih lanjut, AKBP Ridwan Hutagaol pun mengurai hasil penyelidikan sementara.

Ternyata sebelum tewas jatuh dari lantai 8, Basman sempat mengirimkan chat ke guru kelasnya.

Dalam pesan singkatnya, Basman meminta izin ke gurunya bahwa dirinya sakit dan tidak masuk sekolah.

"Dia ( korban) tidak masuk kelas, izin sama gurunya bahwa dia sakit," imbuh AKBP Ridwan Hutagaol.

Chat tersebut dikirim Basman ke gurunya sekira pukul 06.00 Wita.

Membaca pesan dari muridnya, sang guru pun langsung melapor ke ibu Basman.

Mendapatkan kabar bahwa anaknya izin masuk karena sakit, ibunda Basman langsung menghubungi Basman.

Namun sebelum menghubungi, ibunda Basman mengecek keberadaan anaknya melalui GPS.

Dari hasil penelusuran GPS tampak Basman berada di wilayah Kabupaten Gowa.

Dihubungi ibunya, Basman akhirnya berangkat sekolah.

Namun tak langsung masuk ke kelas, Basman justru naik ke lantai 8.

Di sana, Basman sempat berkomunikasi dengan ibunya seraya membuktikan bahwa dia sudah di sekolah.

Kala itu, suasana lantai 8 sedang sepi karena proses belajar mengajar sudah dimulai.

Untuk diketahui, lantai 8 adalah area kantin dan mushala.

"Setelah korban dihubungi oleh ibunya, korban kemudian berangkat ke sekolah.

Dari sekolah itu, dia tidak sempat masuk ke kelas tapi langsung naik ke lantai 8 dan di sana dia sempat komunikasi sama ibunya membuktikan kalau dia sudah di sekolah, dan ibunya minta foto untuk buktikan kalau dia benar-benar ada di sekolah tapi korban tidak mengirim foto, tak lama kemudian dia ditemukan sudah jatuh, HPnya juga hancur," ungkap AKBP Ridwan Hutagaol.

Catatan redaksi:

Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.

Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.

Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:

LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)

Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.

Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email [email protected].

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com

Sumber: trends.tribunnews.com

Komentar