Dalam pesan singkatnya, Basman meminta izin ke gurunya bahwa dirinya sakit dan tidak masuk sekolah.
"Dia ( korban) tidak masuk kelas, izin sama gurunya bahwa dia sakit," imbuh AKBP Ridwan Hutagaol.
Chat tersebut dikirim Basman ke gurunya sekira pukul 06.00 Wita.
Membaca pesan dari muridnya, sang guru pun langsung melapor ke ibu Basman.
Mendapatkan kabar bahwa anaknya izin masuk karena sakit, ibunda Basman langsung menghubungi Basman.
Namun sebelum menghubungi, ibunda Basman mengecek keberadaan anaknya melalui GPS.
Dari hasil penelusuran GPS tampak Basman berada di wilayah Kabupaten Gowa.
Dihubungi ibunya, Basman akhirnya berangkat sekolah.
Namun tak langsung masuk ke kelas, Basman justru naik ke lantai 8.
Di sana, Basman sempat berkomunikasi dengan ibunya seraya membuktikan bahwa dia sudah di sekolah.
Kala itu, suasana lantai 8 sedang sepi karena proses belajar mengajar sudah dimulai.
Untuk diketahui, lantai 8 adalah area kantin dan mushala.
"Setelah korban dihubungi oleh ibunya, korban kemudian berangkat ke sekolah.
Dari sekolah itu, dia tidak sempat masuk ke kelas tapi langsung naik ke lantai 8 dan di sana dia sempat komunikasi sama ibunya membuktikan kalau dia sudah di sekolah, dan ibunya minta foto untuk buktikan kalau dia benar-benar ada di sekolah tapi korban tidak mengirim foto, tak lama kemudian dia ditemukan sudah jatuh, HPnya juga hancur," ungkap AKBP Ridwan Hutagaol.
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email [email protected].
Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com
Sumber: trends.tribunnews.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok