NARASIBARU.COM, Jakarta - Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi. Beberapa peneliti bahkan terkini 'memberontak' dengan menyatakan tak akan mengajukan proposal riset di lembaga baru itu, gabungan dari lembaga dan pusat riset atau penelitian yang ada sebelumnya.
Ini seperti yang diungkap Subarudi, peneliti di Pusat Riset Kependudukan, Organisasi Riset Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora, kepada Tempo pada Rabu 24 Mei 2023. "Saya tidak akan ajukan riset di BRIN karena serba ga boleh," katanya sambil menambahkan, "Saya dan banyak teman-teman sekarang (melakukan riset) pakai bendera lain."
Subarudi adalah peneliti bidang sosiologi kehutanan. Dia mengungkap bergabung ke BRIN dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membawa harapan akan iklim riset yang dapat lebih menunjangnya daripada yang didapat sebelumnya. "Dapat duit banyak untuk riset, ga dibebankan banyak administrasi...tapi ternyata lebih parah lagi di sini," katanya yang dikukuhkan sebagai profesor riset pada 2020 tersebut.
Subarudi menyebut beberapa contoh keluhannya seperti tak ada dana yang dibutuhkan untuk mengundang para pakar memberikan pandangan dalam setiap perencanaan usulan riset. Begitu juga dengan dana publikasi di jurnal internasional saat riset sudah rampung.
Dia juga keberatan dengan regulasi BRIN yang mengendalikan seluruh dana yang didapat peneliti dari pihak ketiga untuk mendukung risetnya. Termasuk pelarangan sejumlah nama jurnal internasional asal tiga rumah penerbit open access (OA), yakni Hindawi, MDPI, dan Frontiers, yang dianggap tanpa disertai argumentasi kuat.
Terkini, keluhannya adalah perihal pengosongan Gedung Widya Graha eks Gedung LIPI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, untuk mendukung coworking space ala BRIN. Gedung terdiri dari 13 lantai itu dinilai masih sangat baik dan para peneliti hasil integrasi BRIN yang kini bernaung di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora.
Menurut Subarudi, juga beberapa peneliti lain yang dihubungi Tempo, pemberitahuan pengosongan gedung datang tiba-tiba di awal bulan ini. Padahal para peneliti di OR itu baru mulai menempatinya. Bahkan, mereka mengungkap, baru saja membagi-bagi ruang antar pusat riset yang ada. "Sudah ada yang bawa barang juga," kata seorang di antaranya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok