Dilansir dari laman Express.Uk, menurut saluran Telegram Fighterbomber secara samar-samar menyatakan bahwa peralatan AS telah ditembak jatuh di jalur perairan strategis utama, tanpa memberikan rincian spesifik apa pun.
“Selamat kepada semua orang yang terlibat. Kini terjadi peningkatan turbulensi di Laut Hitam.
“Mari kita lihat apakah ini terjadi secara berkelanjutan atau hanya terjadi satu kali saja,” tulis akun tersebut.
Sementara itu, dilansir dari media sosial X, dalam postingannya, Mathias Gjesdal Hammer, seorang jurnalis yang berspesialisasi dalam masalah pertahanan yang bekerja untuk situs Semafor, mengatakan bahwa seorang pejabat pertahanan AS telah meremehkan klaim tersebut, dengan mengatakan: "Kami belum melihat adanya bukti bahwa hal ini adalah faktual.”
Sebelumnya Rusia kemarin memanggil duta besar Amerika untuk memprotes apa yang dikatakannya sebagai penggunaan rudal canggih buatan AS dalam serangan Ukraina di Krimea pada hari Minggu yang dilaporkan menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 150 orang.
Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dalam sebuah tindakan yang ditolak sebagian besar dunia karena dianggap melanggar hukum, telah lama dianggap sebagai target yang adil bagi Ukraina oleh sekutu Baratnya.
Namun, Pentagon mengatakan pekan lalu bahwa militer Ukraina kini juga diperbolehkan menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan oleh AS untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia jika negara tersebut bertindak untuk membela diri.
Sejak awal perang, AS telah mempertahankan kebijakan untuk tidak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang mereka sediakan untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia karena khawatir akan semakin meningkatkan konflik.
Artikel Terkait
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu
Presiden Prabowo Panggil Eks Menhub Ignasius Jonan ke Istana, Bahas Polemik Whoosh?
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid