NARASIBARU.COM -Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah berpotensi bubar jalan sejak PPP memilih untuk merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo. Meninggalkan Partai Golkar dan PAN yang belum kunjung memutuskan dukungan.
Oleh karena itu, pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP pada Kamis kemarin (27/7) semakin menegaskan KIB bakal bubar.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (28/7).
“KIB punya potensi bubar pasca-PPP gabung ke PDIP. Meskipun Golkar dengan PAN bisa saja mengusung kandidat sendiri Airlangga-Zulhas. Tapi sepertinya PAN tak sepercaya diri itu. Golkar terpaksa harus menanggung kepercayaan diri sendiri dan itu tentu tidak akan cukup (presidential threshold),” tutur Dedi.
Namun begitu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini berpandangan bahwa Golkar belum tentu bakal ikut PPP merapat ke PDIP. Golkar belum resmi menyatakan sikap politiknya karena masih berhitung secara politik.
Apalagi, kata Dedi, saat ini Airlangga Hartarto tengah digempur isu miring oleh pihak-pihak di internal Golkar yang mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Munaslub ini merupakan upaya penggulingan Airlangga dari kepemimpinannya yang sah dan konstitusional.
“Maka dalam situasi itu besar kemungkinan Golkar akan bergeser (dari KIB) dan pergeserannya belum tentu ke PDIP, tergantung siapa yang akan memenangi konflik di internal Golkar sekarang. Yang besar kemungkinan ada campur tangan dari Istana,” tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Mazhab Rangkulisme ala Prabowo Jadi Sindiran Serakahnomics untuk Jokowi?
Abolisi Tom Lembong Tak Jamin Barisan Anies Luluh ke Pemerintah
Pakar HTN Feri Amsari Curiga Ada Sutradara di Kasus Hasto dan Tom Lembong: Pelakunya Nomor Punggung 7!
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Pertegas Motif Kriminalisasi