Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

- Selasa, 11 Februari 2025 | 19:05 WIB
Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan




OLEH: SALAMUDDIN DAENG

SEBETULNYA saya bisa memahami mengapa Presiden Prabowo mengambil keputusan penghematan, pemotongan, dan efisiensi APBN.


Walaupun kebijakan ini akan mengguncang investor dari luar dan akan membuat deg-degan para pelaku ekonomi dalam negeri. Apakah nasib mereka akan terus baik jika pekerjaan bersama APBN ini berhenti.



Para ahli ekonomi di manapun yang sekolah ekonomi di Indonesia atau di barat akan berpandangan bahwa pemotongan, efisiensi, penghematan anggaran adalah sebuah pengumuman resesi ekonomi Indonesia.


Artinya, Indonesia dalam keadaan kekurangan uang atau penerimaan, pada satu sisi dan bertambahnya kewajiban pada sisi lain.


Namun apa pun pandangan yang berkembang, alasan paling kuat bagi Presiden Prabowo menurut hemat saya dalam melakukan kebijakan austerity terbatas (terbatas masalah kebocoran) dikarenakan memang APBN Indonesia tidak pernah naik jika dilihat dari purchasing powernya.


Kemampuan purchasing power APBN ini diukur dalam Dolar AS. Artinya kemampuan belanja APBN Indonesia dalam perdagangan internasional dan ekonomi dalam negeri memang stagnan.


Hal ini tentu berat. Dikarenakan satu dekade lalu APBN Indonesia hanya sekitar 200 miliar Dolar AS. Waktu itu kurs ada di sekitar 8.000 Rupiah per Dolar AS. Sekarang dengan kurs Rupiah pada 1.6000 rupiah per Dolar AS, nilai APBN Indonesia masih berada pada kisaran 200 miliaran Dolar AS.



Halaman:

Komentar